Ibu guru, itu dong tugas Cici, deng barenti talalu banya tanya lagi, perempuan satu kong mulu sampe.
Cici terdiam, pukul 12:00 waktunya pulang, dalam kepalanya selain memikirkan kedatangan alat berat dan militer, Cici juga heran, kenapa Ibu guru harus melarang saya bertanya, padahal sekolah adalah tempat yang baik untuk bertanya, kenapa ibu bilang saya perempuan bamulu, apa yang Kase beda saya deng laki-laki.?
Di perjalanan ketemulah teman lama, namanya Mil, saling sapa dan tertawa. Tiba-tiba terdengar suara sepatu menghantam tanah, berlari sambil bernyanyi.
Cici; Apa itu Mil?
Mil; ooh...itu Polisi deng Tentara ada lari siang.
Cici; Me dunia aman-aman kong kayak bikin Torang hidup dalam peperangan saja eee.
Mil; io, saya ini ada tunggu saya pe kaka, dia kirim surat kamari katanya mau buat Tampa belajar dalam kampung, kalu dia so selesai wisudah.
Cici; iiih Jang lupa ajak saya eee, tadi ibu guru mara bilang saya talalu batanya, deng perempuan bamulu.Â
Mil; bukannya sekolah itu harus banyak batanya, terus apa kaitannya deng perempuan yang banyak batanya.Â
Cici; bagitu sudah, semoga ngana pe Kaka bisa Kase jawaban.
Mil; hmmm (aamiin).