Padanya pula aku bergantung untuk makan siang dan petang
Tuhan, malaikat macam apakah ia?
Derai tawanya di malam-malam sunyiÂ
Begitu riang nan kemriyuk bak rempeyek idulfitri
Tatapan matanya tajam, seringainya tak terlawan
Membuatku plonga-plongo, tak berkutik bak seekor kebo
Menurut, mengikut, tanpa keinginan untuk merengut
Tempo hari kudengar ibunya sakit
Seketika hatiku menjeritÂ
merasa iba, meski tanpa bantuan barang sedikit
Aku pernah di masa-masa itu
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!