Sebelum hujan tak jadi kembali
Kota hanya basah
Malam sekedar beranda kosong
Lengang,Â
Tanpa kesenangan, bahkan kenangan
Dan aku?Â
Aku pergi merajah sepi
Meninggalkan jejak yang lupa menjadi sajak
Dan ambisi yang tak kunjung menjadi puisi
Bersiap untuk pelukan sendiri paling senyap
Malam kembali ke pinggir pedesaan
Memeluk banyak kantuk yang terlalu suntuk
Menikmati gugusan bintang  di lamgit seperti kembang api
Meledak dan padam di hatiku yang sepi
Sebab itu,Â
Tuhan, apa yang Engkau tunggu!Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!