Mohon tunggu...
M MarufMuzaqi
M MarufMuzaqi Mohon Tunggu... Dokter - penulis pemula

tetaplah bernafas

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Di Mana Pernah Ada Kita

25 Desember 2020   02:46 Diperbarui: 25 Desember 2020   02:59 469
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di tempat di mana pernah ada kita                                                     

Jarum jam berdetak teratur

Namun berjalan mundur

Memutar adegan yang terus berulang

Di pusat kota atau di tepi jalan raya

Ketika aku memungut hujan yang jatuh

Mungkin di tepi dua danau kembar

Merah dan sedikit agak basah

Di malam dimana pernah ada kita

Aku menjahit sepasang baju tidur

Yang akan kau lepas ke sebuah entah

Berganti peluh yang sedikit agak keruh

lalu berpulang dengan aroma yang asing

Kau mendekap dan mencumbu rinduku

Ku buka hatimu dan kasihmu memburu

Tapi keringat itu bukan lagi milikmu

Feromonmu bukan lagi untukku

Kau memaksaku mengadopsi luka

Yang kau lahirkan dengan suka cita

Bahkan belum sempat kita bercinta

Kau pergi begitu saja seperti hujan

Di pelataran toko dan gedung tua

Meninggalkan seluruh kenangan

Yang kau campakkan di kubangan

Tepat setelah kau pergi menghilang

Aku selayaknya pohon kekeringan

Mematahkan cabang-cabang sendirian

Aku haus tapi aku menolak hujan

Di mana pernah ada kita

Angan dan kenangan

Memeluk dan menusuk bergantian

Berulang kali

Tegas dan berani

Februari, 2019

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun