Bapak tua tak dapat menyembuyikan keterkejutannya. Ia menangis tersedak. Semakin lama, sedakannya semakin keras hingga akhirnya ia meninggal dunia.
***
Usai melakukan pemakaman yang dibantu oleh beberapa musafir lain yang kebetulan lewat di situ, si musafir tampak sangat kelelahan. Hingga rasa kantuk tak tertahan lagi. Ia pun terlelap di dalam kemah pak tua itu.
Dalam tidurnya ia bermimpi melihat pak tua dengan penampilan yang sangat berbeda. Ia mengenakan gamis putih dengan organ tubuh yang sempurna. Ia berjalan-jalan di taman yang hijau dan indah, yang dibelah oleh sungai yang bening dan segar. Di seberang sungai terdapat kebun buah-buahan beraneka rupa. Di ujung sana tampak bangunan mewah dan megah laksana istana raja.
“Wahai bapak tua, apa yang menjadikanmu seperti yang kulihat ini?” tanya si musafir tak dapat menahan rasa keingintahuannya.
“Allah telah memasukkanku ke dalam Jannah, sebagai balasan atas kesabaranku selama di dunia. Inilah sebaik-baik tempat kembali”.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H