Ibu memelukku tak tahu rasa seperti di surga
Dikemudian tahun-menahun Ibu pergi tanpa jasadi
Hatiku telanjang tak tahu tentang kematian
Kuterima secarik kertas berwarna kuning lalu kusimpan rapi
Tertulis surat kematian dengan kilatan pena legam
Disini aku menatap diriku dalam balutan pilu
Naluriku berbaring lemah di hari ke empat puluh
Kau yang telah menyandang Almarhumah
Kukenang sebaik-baiknya kenangan terindah
Tetesan keringat bukti tanda pengabdianku
Adakah daun-daun yang menguning tak pernah berjatuhan
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!