2. Mengahpus akar budaya lokal
Di Suriah dan Irak, ISIS menambah masalah kedua negara tersebut dengan menghancurkan artefak kebudayaan yang bersumber di luar budaya Wahabi Arab Saudi. Bukan hanya warisan peradaban kuno era pra-Islam seperti Mesopotamia, Babylonia dan Assyria yang menjadi target, bahkan warisan Islam seperti makam Nabi Yunus di Irak saja dihancurkan!
Ribuan warga Kurdi di Irak dan Suriah menjadi korban kekejaman pasukan ISIS sejak tahun 2014. Meski suku Kurdi sama-sama beragama Islam Sunni, namun ISIS tetap melakukan “pembasmian” terhadap suku Kurdi karena mereka memiliki budaya dan gaya hidup yang berbeda. ISIS juga dikenal melampiaskan kekejaman mereka pada umat Kristiani di Irak dan Suriah, suku Yazidi, Armenia, Turkoman dan lain-lain.
Al-Qaida memang sebuah kelompok teroris yang kejam. Namun ISIS pada akhirnya bisa lebih kejam dengan membantai anak-anak, orang tua, bahkan memberikan restu bagi prajurit mereka untuk melakukan pemerkosaan massal. Meski bertujuan mendirikan kekhalifaan, salah satu kemunafikan ISIS adalah dengan menghalalkan perzinaan dan pembunuhan warga sipil bagi prajurit mereka.
Kita sebagai bangsa Indonesia sudah sepatutnya tidak takut dengan ancaman ISIS, namun tetap aktif dalam menghalau Wahabi-isasi dan ektremisme di Tanah Air.
Kami Tidak Takut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H