Ketika konflik dikelola secara konstruktif, konflik dapat membantu kita tumbuh menjadi individu dan menguatkan hubungan kita. Aku menggali segala perasaan dan pemikiranku ketika aku mengungkapkannya pada suamiku.Â
Lalu suamiku akan menjelaskan pandangannya, yang terkadang membuatku sadar. "Oh, betul juga ya?" Ada sesuatu yang baru yang sebelumnya tidak kita ketahui.Â
Lalu melalui percakapan lebih dalam kita akan saling belajar, dan perlahan-lahan mengubah pandangan kita. Seperti perbedaan masalah preferensi suamiku tidur gelap dan aku suka tidur dengan lampu terang.Â
Suamiku memberi tahu bahwa tidur dengan keadaan gelap akan mempengaruhi melatonin dan kualitas tidur secara keseluruhan. Dia bilang, mungkin ini sebabnya aku suka marah-marah. Katanya, tidurku selama ini kurang berkualitas .. :)
Last but not least, kami berterima kasih dengan konflik, karena konflik ini menandakan bahwa, after all this time, I still matter to him.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H