"Sudah berminggu-minggu ibuk kasih waktu untuk mengerjakan tugas kepada kamu, kamu pakai untuk apa waktu itu hah?." Kata-kata yang keluar dari bibir Buk Yuna membuatku hanya bisa menggigit bibir menahan tangis "Kamu dihukum membuat tulisan sebanyak 2 lembar dan tidak boleh pulang sebelum tulisan itu selesai." Sambung Buk Yuna
Aku hanya bisa pasrah dan membuat tulisan dua lembar itu. Tanganku menjadi pegal dan kaku karenanya. Aku mengerjakannya meskipun sudah lewat dari jam pulang sekolahku.
Selesai sudah hukumanku. Aku melihat sekolahku sudah sunyi. Teman-temanku sudah banyak yang pulang. Aku pulang ke rumah dengan berjalan kaki karena angkot maupun ojek sudah tidak ada pada jam segini. Aku harus menempuh jarak 3 kilometer sendirian.
Sesampainya di rumah aku melihat handphoneku. Game yang baru di rilis tadi sudah habis terjual.
"Harusnya aku pulang lebih cepat sehingga game yang ku incar itu tidak habis terjual. Gerutuku untuk yang sekian kalinya.
Nenek datang kepadaku "Hana.. mengapa kamu begitu lama pulang tadi?." Tuturnya.
"Tadi Hana di hukum nek, liat nih tangan hana udah merah" ucapku sambil menunjukkan tanganku kepada nenek.
"Kenapa kamu bisa di hukum?." Tanya nenek
"Karena kemarin aku tidak buat tugas nek." Kata-kata itu terlontar keluar dari bibirku. Setelah ini aku akan kena ceramah oleh nenekku.
"Nenek sudah mengingatkan kamu kan untuk membuat tugas kemarin, kenapa gak di buat?." Sambungnya
"Iya nek, Hana salah" Kataku. Aku rasa nenek ada betulnya juga. Entah kenapa aku merasa aneh dengan situasi ini.