"Besok saja deh buat tugasnya, tugas hanya membuat kita tidak bisa menikmati masa muda kita yang seharusnya penuh kebahagiaan." Aku menggerutu sendiri di dalam kamar.
Nenekku mendengar gerutuan ku dan membalas dengan sorakan "Hana!! Buatlah tugasmu lagi, kalau cuma ngomong terus kapan selesainya" Nenek memarahiku "ingat Hana, tugas itu penting, tugasmu itu menentukan masa depanmu juga menentukan sikapmu, semakin lama kamu menyelesaikan tugas maka kamu akan di cap orang sebagai anak pemalas" Sambung nenek.
"Mengapa banyak orang berfikir tugas itu penting?. Mengapa banyak orang berfikir tugas itu menentukan masa depan kita?. Padahal tugas hanya membuat kita pusing dan stress.
Waktu pengumpulan tugas sudah hampir habis. Tapi aku masih belum mengumpulkan tugasku. Bersantai dan bermain itulah yang aku lakukan selama ini.
Satu Minggu lagi berlalu. Hari terakhir pengumpulan tugas datang. Buk Yuna masuk ke dalam kelas dengan membawa laptopnya.
"Hana Lucca!!." Suara Buk Yuna sedang mengambil absen.
"Hadir buu." Balasku sambil mengangkat tangan.
"Mana tugasmu?." Tanya Buk Yuna kepadaku.
"A..anu..anu buk."
"Saya tidak mau tau, kumpulkan sekarang!." Teriak Buk Yuna yang membuat sekelas menjadi hening.
"S..sa..saya be..belum buat bu" Ucapku