Bersebelahan dengan bagian menara, terdapat beberapa kamar dengan arsitektur bangunan lama yang masih terlihat kokoh bertuliskan nama ruangan yang pada masa itu diartikan sebagai ruang belajar dan ruang bagi guru-guru laki-laki. Â Saat ini kamar-kamar tersebut digunakan sebagai tempat meletakkan beberapa perlengkapan masjid dan bisa saja digunakan sebagai tempat menginap jika dibutuhkan.
Ketika melihat kebagian bawah dari pinggiran teras menara, terlihat genangan air yang dibatasi dengan pagar.
Pada masa dulu, bagian tersebut digunakan sebagai tempat mencuci baju di pinggiran sungai Musi oleh masyarakat sekitar. Meskipun saat ini tidak terlihat lagi aktifitas tersebut di sekitar wilayah, namun tempat genangan tersebut kerapkali di gunakan anak-anak bermain air dengan syarat mendapatkan ijin dan pengawasan dari pengurus masjid.
Sebelum memasuki bagian dalam Masjid Lawang Kidul, terlihat pintu-pintu yang berfungsi sebagai tempat keluar masuk jamaah masih mempertahankan pintu lama. Hanya beberapa kayu penopang yang sudah rusak saja digantikan dengan besi bernuansa warna sama kayu lama yang masih bertahan.
Bagian dalam bangunan masjid ditopang oleh 4 Soko guru utama yang berupa tiang kayu cukup besar, kemudian ditopang oleh 12 tiang lain yang bentuknya lebih kurus dan ramping.