Mohon tunggu...
Herlya Inda
Herlya Inda Mohon Tunggu... Administrasi - Momhomeschooler

I am the ordinary mom, love Kids, Playing, sometimes writing bout me & Kids activity and homeschooling. visit my blog at https://www.herlyaa.com/

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

[Foto Essay] Masjid Lawang Kidul, Wajahmu Tak Terlihat Tua

30 April 2020   17:12 Diperbarui: 30 April 2020   17:26 1678
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bersebelahan dengan bagian menara, terdapat beberapa kamar dengan arsitektur bangunan lama yang masih terlihat kokoh bertuliskan nama ruangan yang pada masa itu diartikan sebagai ruang belajar dan ruang bagi guru-guru laki-laki.  Saat ini kamar-kamar tersebut digunakan sebagai tempat meletakkan beberapa perlengkapan masjid dan bisa saja digunakan sebagai tempat menginap jika dibutuhkan.

Ruang kamar -dokpri
Ruang kamar -dokpri

Salah satu ruang bagian dalam kamar -dokpri
Salah satu ruang bagian dalam kamar -dokpri

lampu hias tua menyimpan banyak cerita masih tergantung di bagian teras depan kamar -dokpri
lampu hias tua menyimpan banyak cerita masih tergantung di bagian teras depan kamar -dokpri

Ketika melihat kebagian bawah dari pinggiran teras menara, terlihat genangan air yang dibatasi dengan pagar.

Pada masa dulu, bagian tersebut digunakan sebagai tempat mencuci baju di pinggiran sungai Musi oleh masyarakat sekitar. Meskipun saat ini tidak terlihat lagi aktifitas tersebut di sekitar wilayah, namun tempat genangan tersebut kerapkali di gunakan anak-anak bermain air dengan syarat mendapatkan ijin dan pengawasan dari pengurus masjid.

Genangan air yang dimasa lalu sering digunakan masyarakat sebagai tempat mencuci baju -dokpri
Genangan air yang dimasa lalu sering digunakan masyarakat sebagai tempat mencuci baju -dokpri

Sebelum memasuki bagian dalam Masjid Lawang Kidul, terlihat pintu-pintu yang berfungsi sebagai tempat keluar masuk jamaah masih mempertahankan pintu lama. Hanya beberapa kayu penopang yang sudah rusak saja digantikan dengan besi bernuansa warna sama kayu lama yang masih bertahan.

Sebelum memasuki bagian dalam -dokpri
Sebelum memasuki bagian dalam -dokpri

Bagian dalam bangunan masjid ditopang oleh 4 Soko guru utama yang berupa tiang kayu cukup besar, kemudian ditopang oleh 12 tiang lain yang bentuknya lebih kurus dan ramping.

Bagian dalam Masjid (Ruang Sholat) -dokpri
Bagian dalam Masjid (Ruang Sholat) -dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun