Proses menabung  serta mengenalkan beberapa produk investasi secara perlahan terus dilakukan kepada anak-anak untuk memberi kesadaran bijak dalam mengatur keuangan.
2. Â Membuat permainan sekaligus belajar yang mengasyikkan.
Bermain seru bukan berarti selalu membeli mainan baru. Bermain secara bijak termasuk dalam kreatif membuat permainan alternatif pemanfaatan sumber daya yang sudah ada termasuk mengajarkan tidak mudah konsumtif.  Belajar sambil bermain  atau bermain sambil belajar keuangan akan terasa tidak membosankan.
3. Â Memanfaatkan layanan publik, murah, meriah namun bersifat edukatif.
Sebut saja musium yang dimiliki oleh setiap kota dengan banyak cerita sejarah di dalamnya. Biaya lebih irit, merasakan sensasi peninggalan bersejarah secara langsung menjadi pengalaman tak terlupakan oleh setiap anak. Tak kalah seru, kegiatan bisa juga dengan mengunjungi institusi yang mau bekerjasama dalam memberikan informasi edukatif kepada anak-anak.
Bukan tidak mungkin jadwal rutin ke mall dengan pengeluaran konsumtif tak terduga bisa tergantikan dengan sesuatu yang tidak kalah menarik dan menyenangkan
4. Â Mendidik berwirausaha dan mencintai hasil karya lokal.
Tak kenal maka tak sayang. Pepatah yang tak lekang oleh masa benar nyatanya. Mengajak anak-anak mengunjungi sentra lokal pengrajin jumputan  yang merupakan salah satu seni kerajinan di Palembang-Sumatera Selatan, secara tanpa sadar memberikan pemahaman kepada anak-anak menghargai hasil karya lokal adalah sesuatu yang membanggakan.Â
Proses pembuatan dengan dedikasi, membuka pemikiran bagaimana berwirausaha dan mengangkat kebudayaan daerah sebagai sesuatu yang layak menjadi unggulan.