Mohon tunggu...
Herlya Inda
Herlya Inda Mohon Tunggu... Administrasi - Momhomeschooler

I am the ordinary mom, love Kids, Playing, sometimes writing bout me & Kids activity and homeschooling. visit my blog at https://www.herlyaa.com/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Playdate Palembang Ajak Anak Mencintai Masjid!

1 April 2018   17:17 Diperbarui: 7 April 2018   13:53 890
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mesjid Agung Palembang (liburmulu.com)

Masjid merupakan tempat ibadah umat muslim.  Tapi hakikat masjid bukan hanya sebagai tempat ibadah, namun lebih dari itu.  Banyak hal bermanfaat didapatkan dari masjid.  Tepat waktu, menghargai dan toleransi, mendapatkan ilmu, sopan santun dan etika, keindahan, kebersihan, keramahan, arsitektur, dan masih banyak manfaat yang lain tanpa disadari membuat kita selalu bersyukur atas Kebesaran dan Rahmat Allah SWT.  Dan tentu saja keyakinan yang semakin kuat bahwa Allah SWT selalu ada dan menyayangi umatnNya. 

Playdate Palembang merupakan salah satu komunitas diskusi parenting online dan berkegiatan bersama melalui pertemuan sekaligus silahturahmi keluarga dengan berbagai kegiatan, Hari Minggu, 1 April 2018 menyambangi Mesjid Agung Palembang yang merupakan masjid terbesar di Kota Palembang.  Kegiatan rutin per 2 minggunya kali ini mengambil tema "Aku Cinta Masjid" bertujuan untuk mengenal sekaligus mengajarkan bahwa Masjid adalah tempat yang menyenangkan.

Playdate Palembang 'Aku Cinta Masjid'
Playdate Palembang 'Aku Cinta Masjid'
Crafting Yookk!

Kegiatan dimulai pada pukul 09.30 WIB yang berlokasi di pelataran tepatnya samping menara lama Mesji Agung Palembang.  Setelah dibuka dengan membaca doa belajar, anak-anak bersama orangtua membuat kerjainan tangan berupa kartu hias metode remas kartu dan quilling.  KArtu dibuat dengan kesungguhan dan ketekunan anak-anak dalam menghias hingga selesai dengan sedikit saja bantuan orang tua.  Bukan hasil karya yang bagus sekali, namun kemandirian, dan mengambil keputusan bagaimana anak-anak bekerja jauh lebih penting.  Selain itu kegiatan ini dapat melatih motorik halus anak serta keuletan mengerjakan hingga tuntas. 

Candid anak-anak mengerjakan crafting (dokpri)
Candid anak-anak mengerjakan crafting (dokpri)
Waktu crafting usai, area dibersihkan.  Anak-anak ikut merapikan dan membereskan sisa prakarya yang tercecer.  Salut untuk semua anak-anak yang mau mengerjakan crafting ^^

Anak-anak dengan hasil karyanya (dokpri)
Anak-anak dengan hasil karyanya (dokpri)
Mengenal Mesjid Agung

Apakah anda tahu, bahwa Masjid Agung merupakan masjid yang sudah cukup tua.  Dulu,  Masjid Agung disebut Masjid sultan.  Peletakan batu pertama pada tahun 1738, dan diresmikan pada tanggal 26 Mei 1748 oleh Sultan Mahmud Badaruddin I yang dikenal dengan nama Jayo Wikramo. (*dari berbagai sumber).

Dalam perkembangannya Masjid Agung saat ini memiliki luas 15.400 m2 berdiri megah dan kokoh yang dapat menampung hingga 9000 jamaah.  Bahkan saat Idul Fitri dapat menampung hingga 15.000 Jemaah.

Anak-anak diajak berkeliling masjid.  Sebelum masuk, anak-anak juga di ajak berdoa pergi ke masjid, adab-adab masjid, dan berdoa masuk masjid.  Anak-anak antusias ketika melihat sekeliling Masjid Agung Palembang yang dipengaruhi oleh arsitektur Indonesia, Cina dan Eropa.  Anak --anak diperkenalkan dengan bagian-bagian di dalam mesjid, yaitu :

1.  Mimbar

Mimbar (sumber goole)
Mimbar (sumber goole)
Dulu Nabi SAW sendiri pada mulanya hanya berdiri di bawah naungan pohon ketika berceramah, kemudian para sahabat membuatkannya mimbar yang memiliki beberapa anak tangga.

Sejak itu hingga sekarang, lama-lama hampir semua masjid di dunia menggunakan mimbar. Mimbar termasuk inventaris masjid yang paling sering digunakan. Karena, ketika para penceramah menyampaikan khutbahnya, baik tentang masalah-masalah sosial dan budaya, nasihat hingga politik, hampir selalu menggunakan mimbar.

2. Mihrab dan maksura

Mihrab dan Maksura Mesjid Agung Palembang (sumber google)
Mihrab dan Maksura Mesjid Agung Palembang (sumber google)
Mihrab adalah bagian dari bangunan masjid. Biasanya dibangun menyerupai ruangan kecil berbentuk melengkung di bagian dinding searah dengan arah kiblat. Fungsi utamanya adalah petunjuk arah kiblat. Disebutkan, mihrab dengan bentuk seperti itu baru muncul pada akhir abad pertama hijriah. Sebelumnya arah kiblat di masjid-masjid ditandai dengan tongkat yang ditancapkan di lantai atau batu yang diletakkan, sebagaimana yang dilakukan di rumah Nabi saw di Madinah.

Sementara "maksura" adalah ruang kecil khusus yang ada di depan mihrab masjid. Dulunya maksura adalah tempat khusus untuk salat imam, khalifah, atau raja. Maksura biasanya memiliki jendela, lewat situ para jemaah salat dapat melihat imam salat.

3. Menara

Menara MAsjid Agung Palembang (sumber google)
Menara MAsjid Agung Palembang (sumber google)
Menara Masjid Agung (sumber google)

Menara adalah bangunan menjulang tinggi yang fungsi awalnya adalah tempat azan ketika masuk waktu sholat lima waktu. Masjid-masjid di masa Nabi saw belum memiliki menara. Setelah kekuasaan Islam makin luas dan kota-kota makin besar, kaum muslimin merasa perlu adanya menara yang dibangun di samping masjid sebagai tempat azan. Tujuannya untuk memberitahu warga akan masuknya waktu salat. Fungsi lain menara adalah sebagai penghias bangunan masjid dan pembeda dengan bangunan lainnya.

Tidak ketinggalan profesi yang biasa ditemui di masjid, diajarkan kepada anak-anak agar tidak hanya Imam yang mereka ketahui sebagai pemimpin salat berjamaah.  Namun juga ada Muadzin yaitu orang terpilih untuk mengumandangkan azan dari salah satu menara di zaman dulu sebelum ada microfon seperti sekarang ini, tak ketinggalan marbot merupakan sebutan kepada orang yang bertanggungjawab mengurus keperluan dan kebersihan lingkungan masjid.

Kegiatan berkeliling dilanjutkan dengan memasuki bagian lain dari Masjid Agung Palembang.  Kami melihat bedug yang bertuliskan Masjid Agung Palembang.  Anak-anakpun mengabadikan kunjungannya dengan berfoto bersama.

Berfoto bersama di bedug milik Masjid Agung Palembang (dokpri)
Berfoto bersama di bedug milik Masjid Agung Palembang (dokpri)
Kembali melihat kebagian lebih dalam, anak-anak takjub dengan keindahan kubah Masjid Agung. Meskipun dulunya kubah tidak dipakai pada tempat peribadatan umat islam,dan bukanlah kebudayaan islam.  Namun dalam perkembangannya, kubah digunakan sebagai penanda bangunan mesjid diletakkan pada bagian atap masjid Selain itu juga, dengan adanya penambahan kubah maka saat imam ceramah maka suara dapat terdengar di seluruh ruangan masjid karena adanya proses resonansi pada kubah masjid.

Kubah Mssjid Agung Palembang (dokpri)
Kubah Mssjid Agung Palembang (dokpri)
anak-anak memandang bagian dalam kubah (dokpri)
anak-anak memandang bagian dalam kubah (dokpri)
Selain sebagai tempat beribadah, masjid ini juga dilengkapi dengan perpustakaan, kantor pengurus Masjid, Kantor Yayasan Masjid Agung, serta kantor Ikatan Remaja Masjid. Halamannya yang luas kini memiliki sebuah taman lengkap dengan kolam air mancur.  Sayang, Perpustakaan yang terletak di lantai 3 sedang tutup.  Mungkin dikarenakan hari Minggu merupakan hari libur bagi pengurus yayasan masjid agung, sehingga kami hanya bisa terhenti di tangga menuju lantai 3.

berfoto bersama di tangga menuju perpustakaan (dokpri)
berfoto bersama di tangga menuju perpustakaan (dokpri)
Waktu sholat Dzuhur akan segera tiba.  Akhirnya kami mengakhiri kegiatan berkeliling Masjid agung untuk berwudhu dan bersiap-siap sholat berjamaah.  Setelah sholat, kami makan bersama sebelum saling berpamitan. 

Betapa bahagianya melihat mereka merasa nyaman dengan masjid.  Semoga kegiatan ini dapat menumbuhkan kecintaannya terhadap mesjid dan seiring bertambah usia, dapat semakin memiliki kesadaran dalam menjaga, memakmurkan dan memuliakan masjid sebagai rumah Allah di bumi.  Insyaa Allah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun