Setelah demontrasi pembuatan custard nanas, perwakilan mahasiswa yaitu Muhamad Zidane  melakukan pelatihan teknologi pengolahan roti dan kue berupa pembuatan donat bomboloni yang diawali dengan persiapan alat dan bahan, lalu dilanjutkan pada tahap pencampuran adonan.Â
Selanjutnya, pada tahap pengembangan adonan (proofing) di mana sebelumnya dilakukan secara konvensional (di atas meja dan ditutup kain) yang memakan waktu lebih lama serta kondisi lingkungan yang sulit dikontrol, pada pelatihan ini diaplikasikan alat pengembang adonan yaitu proofer dengan fasilitas PID dan heater.
Demonstrasi pengaplikasian alat proofer dilakukan oleh Tim PKUM Universitas Diponegoro yaitu drh. Siti Susanti, Ph.D. Alat proofer yang digunakan merupakan proofer yang dilengkapi dengan control PID dan Heater untuk mengatur suhu dan kelembaban pada proses proofing. Dengan diaplikasikannya alat proofer, proses proofing dapat dilakukan secara terkendali yaitu menggunakan suhu optimal 37°C dengan kelembapan 94% selama 160 menit. Optimalisasi proses proofing akan menghasilkan donat bomboloni yang lembut dengan pengembangan yang maksimal.
Setelah proses proofing, dilanjutkan pelatihan teknik penggorengan, hingga dihasilkan donat bomboloni dengan isian custard nanas yang sebelumnya telah dibuat. Pelatihan ini membantu meningkatkan variasi olahan nanas madu di pasar serta mengatasi permasalahan yang dialami KWT Berkah Tani mengenai melimpahnya jumlah nanas madu pada musim panen raya.
Kegiatan pelatihan diakhiri dengan sesi penyerahan alat proofer yang diwakili oleh drh. Siti Susanti, Ph.D. dari Tim PKUM Universitas Diponegoro dan Ibu Sri Yaningsih dari KWT Berkah Tani, lalu dilanjutkan dengan sesi foto bersama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H