Mohon tunggu...
Luthfy Avian Ananda
Luthfy Avian Ananda Mohon Tunggu... Penulis - Kuli Tinta

Pernah belajar di Fakultas Hukum UII, Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Sudah Saatnya PSIR Rembang Naik Kelas

26 Januari 2018   03:23 Diperbarui: 26 Januari 2018   14:35 3974
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemain dan Suporter PSIR Rembang (Foto tribunnews.com)

Namun  PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi belum juga memberikan tanggapan apapun terkait beredarnya jadwal tersebut. Meski belum ada kepastian jadwal, saya menilai akan lebih baik jika PSIR Rembang tidak lagi mengulangi masalah klasik seperti musim-musim sebelumnya dengan mempersiapkan tim pada waktu yang sangat mepet. Karena harus diakui jika kurang matangnya persiapan akan berimbas pada minornya penampilan klub ketika kompetisi berlangsung.

Tahap awal persiapan yang mendesak untuk segera dicarikan solusi adalah menemukan sosok yang tepat untuk ditugaskan mengelola PSIR Rembang pada peta persaingan kompetisi musim ini. Mengenai nama-nama kandidatnya, ada beberapa tokoh yang saya kira sudah terbukti dan teruji kualitasnya dalam mengemban amanah sebagai manajer tim. Mereka adalah Wiwin Winarto (Anggota DPRD Jawa Tengah dan manajer musim lalu), Heri Kurniawan (Anggota DPRD Rembang dan Manajer PSIR musim 2016), alternatif lainnya ialah Nugroho "Fadlun" Ghozali (Komandan Lapangan Ganster). Ganster (Gabungan Suporter Rembang) adalah fans fanatik yang selalu mendukung PSIR di manapun berlaga. 

Saya pribadi memunculkan nama Nugroho "Fadlun" Ghozali karena merasa terobosan untuk melibatkan pihak suporter duduk di jajaran manajemen tim adalah langkah yang baik didukung faktor kedekatan emosional antara pemain dan suporter. Dengan demikian ketika terjadi dinamika yang berpotensi mengurangi kekompakan tim, sosok suporter yang duduk di jajaran manajemen bisa menjadi penengah. Selain itu tokoh dari kalangan suporter juga pasti mempunyai pengetahuan yang luas tentang sepakbola, dengan dilibatkannya mereka dalam pengelolaan tim maka dipastikan terjadi pertukaran informasi dan masukan yang baik kepada kesebelasan demi kemajuan klub kebanggaan.

Jika manajer klub sudah ditemukan, maka tahapan selanjutnya yang perlu dilakukan adalah menentukan peramu strategi yang cocok untuk menukangi PSIR musim depan. Untuk hal ini saya lebih cenderung memilih agar musim depan Laskar Dampo Awang tetap ditukangi oleh duet pelatih musim lalu, yakni Uston Nawawi sebagai pelatih kepala dan Hadi Surento menjabat Direktur Teknik atau bisa juga ditempatkan menjadi asisten pelatih. Hal itu lantaran kedua nama tersebut sama-sama sudah mengenal kultur sepakbola di Kabupaten Rembang berbekal pengalaman dan kemampuannya mengantarkan PSIR lolos dari babak playoffdegradasi musim lalu.

Sebelumnya banyak pihak khususnya kalangan suporter yang mengharapkan agar Hadi Surento saja yang ditugaskan menahkodai PSIR Rembang mengingat ikatan batin yang kuat karena merupakan legenda hidup sekaligus putera daerah. Namun satu hal yang perlu diingat, jika hal itu dipaksakan akan muncul lagi masalah seperti musim lalu terkait tuntutan lisensi yang harus dipenuhi. 

Kabar terakhir pada November tahun lalu, mantan playmaker Persebaya, PSIS, dan PSIR itu sedang menjalani kursus lisensi C AFC dan selanjutnya menunggu jadwal kursus kepelatihan lisensi B AFC yang diperkirakan berlangsung pada triwulan pertama 2018 ini. Artinya, sekarang ia belum benar-benar mengantongi lisensi B AFC yang menjadi persyaratan seorang pelatih menukangi klub di Liga 2. Seharusnya hal ini menjadi pertimbangan matang jajaran manajemen agar segera mencari alternatif pelatih dari luar daerah yang sudah memenuhi syarat. Maka dari itulah saya berpendapat nama paling masuk akal ialah Uston Nawawi.

Mengenai nama-nama pemain yang akan direkrut untuk memperkuat tim musim ini, menurut hemat saya 70 persen skuad musim lalu layak dipertahankan, khususnya mereka yang berasal dari Rembang. Duet striker Rudi Santoso dan Koko Hartanto sudah terbukti subur di depan gawang lawan dengan 11 gol yang mereka sarangkan. Aliran bola yang memanjakan dari kaki gelandang Yoni Ustaf dan Radikal Idealis juga mampu menciptakan permainan yang cantik. 

Pecinta sepak bola di Kabupaten Rembang juga merindukan duet palang pintu Heru Wibowo dan Ilyas Sayogie. Untuk posisi penjaga gawang, ketenangan Yogi Eko Prabowo di bawah mistar akan menambah kekuatan Laskar Dampo Awang musim depan. Beberapa nama tersebut ditambah pilar-pilar lain dari dalam maupun luar daerah saya rasa cukup untuk menghidupkan asa PSIR melangkah lebih jauh pada musim ini.

 Publik Kabupaten Rembang sudah tidak sabar untuk menantikan lanjutan episode kiprah PSIR Rembang di kancah persepakbolaan nasional. Kita semua punya harapan yang tinggi pada kesebelasan ini karena sepakbola selalu menghadirkan animo yang tinggi dan menjadi hiburan tersendiri bagi masyarakat. Lagipula Laskar Dampo Awang merupakan satu-satunya tim kebanggaan yang ada di daerah ini. 

Klub ini pernah punya prestasi mentereng yang diraih pada masa lalu seperti 8 Besar Divisi Utama (1993/1994), Juara Divisi III Nasional (2005/2006), Juara Divisi II Nasional (2006/2007), dan promosi ke Divisi Utama sejak musim 2008/2009. Dengan sejarah tersebut, tidak salah rasanya jika saya menganggap sudah saatnya PSIR Rembang mulai naik kelas. baik dari segi kelas pengelolaannya menjadi lebih baik dan profesional, maupun naik ke kasta Liga 1 Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun