Mohon tunggu...
Luthfiya Ulya
Luthfiya Ulya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi/21104080061/PGMI

Anak Rantau

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mozaik Inspiratif di Pemakaman Sidorekso Kudus

18 April 2024   20:32 Diperbarui: 18 April 2024   20:35 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sumber Pribadi
Sumber Pribadi

Selain pendampingan pembacaan tahlil dan doa, Tempat Pemakaman Umum (TPU) Dukuh Krajan juga menyediakan fasilitas gratis, yakni kursi kecil dan buku yasin tahlil bagi peziarah. Tidak ada penyewaan kursi berbayar di TPU Dukuh Krajan, karena sudah disediakan, masyarakat hanya perlu memakainya dan mengembalikan ke tempatnya setelah digunakan. 

Begitu juga dengan buku-buku yasin dan tahlil. Disediakan dalam jumlah banyak dan diletakkan di dalam kotak yang aman dari panas dan hujan serta dapat dipinjam oleh peziarah. Tersedianya 'kotak buku yasin' ini juga membuka peluang bagi warga yang ingin bersedekah dalam bentuk buku-buku doa tersebut. Berdasarkan pengalaman penulis, tidak semua pemakaman umum memiliki tradisi pembacaan tahlil terpusat dan fasilitas seperti ini.

Fasilitas ini tentu menjadi nilai tambah bagi TPU Dukuh Krajan Sidorekso dan memberikan kenyamanan bagi para peziarah. Mozaik ziarah kubur dengan pembacaan doa terpusat serta fasilitas-fasiltas tersebut bisa dijadikan inspirasi bagi TPU daerah lain, namun tentu harus dipertimbangkan dan disesuaikan dengan kondisi daerah masing-masing, seperti ukuran luas TPU dan lain-lain. Namun apabila diterapkan, tentu akan sangat bermanfaat bagi peziarah.

Tradisi ziarah kubur di Sidorekso dengan keunikan pembacaan tahlil dan fasilitas gratis bagi peziarah menjadi contoh bagaimana sebuah tradisi dapat menjadi inspirasi yang inklusi dan beradaptasi dengan perkembangan zaman. Tidak hanya nguri-uri budaya namun juga menjadi pengingat akan nilai-nilai luhur budaya dan tradisi khas yang mewarnai perayaan Idulfitri sehingga patut untuk dilestarikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun