Selain pendampingan pembacaan tahlil dan doa, Tempat Pemakaman Umum (TPU) Dukuh Krajan juga menyediakan fasilitas gratis, yakni kursi kecil dan buku yasin tahlil bagi peziarah. Tidak ada penyewaan kursi berbayar di TPU Dukuh Krajan, karena sudah disediakan, masyarakat hanya perlu memakainya dan mengembalikan ke tempatnya setelah digunakan.Â
Begitu juga dengan buku-buku yasin dan tahlil. Disediakan dalam jumlah banyak dan diletakkan di dalam kotak yang aman dari panas dan hujan serta dapat dipinjam oleh peziarah. Tersedianya 'kotak buku yasin' ini juga membuka peluang bagi warga yang ingin bersedekah dalam bentuk buku-buku doa tersebut. Berdasarkan pengalaman penulis, tidak semua pemakaman umum memiliki tradisi pembacaan tahlil terpusat dan fasilitas seperti ini.
Fasilitas ini tentu menjadi nilai tambah bagi TPU Dukuh Krajan Sidorekso dan memberikan kenyamanan bagi para peziarah. Mozaik ziarah kubur dengan pembacaan doa terpusat serta fasilitas-fasiltas tersebut bisa dijadikan inspirasi bagi TPU daerah lain, namun tentu harus dipertimbangkan dan disesuaikan dengan kondisi daerah masing-masing, seperti ukuran luas TPU dan lain-lain. Namun apabila diterapkan, tentu akan sangat bermanfaat bagi peziarah.
Tradisi ziarah kubur di Sidorekso dengan keunikan pembacaan tahlil dan fasilitas gratis bagi peziarah menjadi contoh bagaimana sebuah tradisi dapat menjadi inspirasi yang inklusi dan beradaptasi dengan perkembangan zaman. Tidak hanya nguri-uri budaya namun juga menjadi pengingat akan nilai-nilai luhur budaya dan tradisi khas yang mewarnai perayaan Idulfitri sehingga patut untuk dilestarikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H