Sepanjang film, mata audiens akan dimanjakan sepanjang film berlangsung, mulai dari animasi yang smooth sampai visual yang indah dipandang. Kemudian ditambah lagi dengan suguhan pemandangan kota-kota di Jepang yang membuat kita seakan-akan berada di sana.
Lagu-lagu nikmat
Sama seperti film sebelumnya, Makoto masih menyerahkan theme song kepada RADWIMPS lewat lagu Suzume dan Kanata Haruka.
Bedanya, dalam sebuah bagian di film, audiens juga disuguhkan lagu-lagu lawas yang amat merdu di telinga dan catchy. Misalnya saja バレンタイン。キッス (Valentine Kiss) karya Sayuri Kokusho atau 夢の中へ (Yume no Naka e) karya Yosui Inoue.
Bagi anda yang menyukai lagu lawas Jepang, pilihan lagu yang ditawarkan tidak mengecewakan.
Bukan Sekedar Buka-tutup Pintu!
Saat pertama kali melihat poster maupu trailer dari film ini, sebagai audiens kita mengetahui bahwa pintu akan menjadi tema utama anime ini.
Souta berperan sebagai “penutup”, yaitu orang-orang yang berperan untuk menutup pintu, agar “cacing” tidak keluar dan menimbulkan bencana. Ternyata takdir Suzume berkaitan dengan tugas menutup pintu ini.
Selain itu, Makoto sebagai Sutradara ingin menyampaikan kepada audiensnya bahwa pintu adalah sebuah medium dimana kita dapat mengatakan selamat tinggal, hati-hati, dan kemudian menyambut orang yang kita cintai.
Namun bagaimana jika orang tersebut tidak kembali pulang? Apakah kita dapat move on dan melupakan masa lalu? Nilai filosofis inilah yang kemudian membedakan Suzume no Tojimari dengan film-film Makoto lainnya.