Mohon tunggu...
Luthfi Ahmad Hadiana
Luthfi Ahmad Hadiana Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Lulusan Pondok Modern Darussalam Gontor tahun 2022

tertarik dengan literasi semenjak sekolah di PMDG. Dan ingin mengembangkan kemampuan dalam hal literasi dan menerbitkan karya karya yang bisa bermanfaat bagi yang membacanya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hutang Piutang Negara yang Dibebankan kepada Masyarakat Menurut Pandangan Islam

26 Juni 2023   11:59 Diperbarui: 26 Juni 2023   12:12 453
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menurut Habib Abubakar Assegaf, bahwa hutang negara tersebut yang menanggung adalah yang melakukan hutang tersebut, bukan rakyat. Karena Habib Abubakar Assegaf berdalilkan Al-Masulliyyah, tanggung jawab itu pemimpin, bukan rakyat. Seperti penggalan hadits

                                                                                                                                                                                                                                           

"Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap pemimpin akan diminta pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya"

 

Karena pemimpin mengemban amanah atau kepercayaan dari orang-orang yang dipimpinnya dan tentu hal ini merupakan tanggung jawab yang besar.

 

Adapun Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bandung mengeluarkan fatwa tentang status hutang negara sebagai berikut "Bahwa hutang negara merupakan bukan hutang pribadi warga negara, melainkan hutang yang harus diselesaikan oleh kepala negara". Kita bisa melihat dan memandang bahwasanya tanggungan kepada negara sangatlah besar.

 

Selain itu, menurut Ustadz Erwandi Tarmizi, Lc., M.A., seorang salafi dan pakar fiqih muamalah kontemporer, jika dibagi hutang negara Indonesia terhadap rakyatnya. Setiap orang akan menanggung sekitar 16 juta. Tetapi, hutang tersebut akan ditanggung dengan yang melakukan akad hutang secara langsung di dunia dan dibawa hingga ke akhirat. Karena rakyat tidak tahu dan tidak terlibat langsung dengan akad yang terjadi.

Dari sini kita bisa mengetahui bahwa hutang negara adalah bukan hutang rakyat secara individu, dan merupakan hutang yang melakukan akad dan transakis hutang tersebut.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun