" Aku boleh kenalan dengannya tidak Fay."
Sejujurnya aku terlalu sering mendengar kalimat kalimat itu. Memang aku akui Vae memiliki paras yang sangat cantik dan menarik untuk dilihat. Dan sikap ramahnya itu membuat banyak orang ingin berteman dengannya. Bahkan terkadang tetanggaku sering datang ke rumah untuk mencari Vae.
Seperti sekarang ini, tetanggaku Asya tiba tiba datang dan membawa makanan.
"Hi, Vae ini ada kue untukmu aku baru membuatnya. " kata Asya yang tiba tiba datang dan menghampiri Vae.Â
Aku tidak kaget, hal seperti ini sering terjadi. Seseorang datang ke rumahku hanya ingin bertemu Vae, bahkan mereka tidak menyapaku sama sekali. Aku tidak merasa iri, tapi aku hanya bingung kenapa mereka hanya seperti itu ke Vae, bagaimana denganku?
Hari ini mungkin menjadi hari yang bersejarah bagi diriku, aku akan mengikuti pertandingan renang ini. Merupakan pertandingan yang sejak lama telah aku impikan. Orang tuaku dan Vae juga ikut menonton untuk menyemangati.Â
Keinginanku hari ini terwujud, aku memenangkan pertandingan renang tingkat nasional, aku merasa sangat bahagia.Â
Vae berlari menghampiriku kemudian ia memelukku dan berkata "Aku tau kamu akan menang."
Saat mendengar itu aku benar benar merasa bersyukur dapat memiliki sahabat sepertinya.
Setelah pertandingan selesai, aku melihat teman temanku menyapa Vae dan mengatakan bahwa Vae sangat berbakat. Aku yang mendengar itu, sedikit meringis dan merasa sedih. Bahkan disaat aku memenangkan pertandingan tidak ada satupun teman yang memujiku mereka malah memuji Vae, Vae dan Vae.
Faye pun dipanggil untuk pengalungan medali dan pemberian hadiah, bukannya tersenyum bangga Faye malah cemberut. Vae yang melihat hal tersebut, merasa bingung dengan perilaku Faye dan kemudian ia menghampiri Faye.Â