Mohon tunggu...
Luthfia Ayurangguni
Luthfia Ayurangguni Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

menyanyi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Senyum Sang Juara

13 Desember 2022   14:55 Diperbarui: 13 Desember 2022   15:10 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari ini, tepat delapan belas tahun aku telah mengenal sahabatku sedari kecil, Vae. Kami berteman sejak balita, kami bertumbuh bersama sama. Namun dibalik pertemanan kami yang panjang ini, banyak kisah yang terjadi diantara kami. Oh, bukan kami lebih tepatnya diriku, banyak yang aku rasakan selama ini. Namun aku tidak berani untuk mengungkapkan apa yang aku rasakan, aku hanya diam dan belajar untuk memaklumi. 

Aku dan Vae memang memiliki kepribadian yang berbeda, bisa diumpamakan seperti aku adalah tanah dan Vae adalah bunga. Vae memiliki sifat yang ramah dan murah senyum sedangkan aku kebalikan darinya, aku seorang yang pendiam dan jutek. Bahkan hobi kami sangatlah berbeda, aku sangat menyukai olahraga dan Vae sangat menyukai dunia modelling.

Namun diantara banyaknya perbedaan diantara kami, tapi aku selalu merasa cocok dan nyaman saat bersamanya. Aku hanya berharap bahwa pertemanan kami akan lama,  bahkan sampai kami berdua mempunyai cucu nanti. 

Sore ini, aku pergi untuk latihan renang seperti biasanya. Semakin hari aku semakin sibuk karena sedang mempersiapkan untuk lomba renang tingkat nasional. Bahkan waktu bermainku dengan Vae hampir tidak ada, belakangan ini aku jarang mengobrol dengannya. Sebenarnya tidak hanya aku yang sibuk, Vae juga sedang mendapatkan banyak pemotretan majalah. Kami berdua saling memahami satu sama lain dan berusaha untuk terus saling mendukung. 

Hari ini aku mengikuti tes seleksi, namaku diurutan ke 10. Itu berarti harus mengikuti tes gelombang ketiga untuk memperebutkan 5 besar. Aku sangat bersemangat, aku melemaskan tangan dan kaki sambil melirik tribun. Tiba tiba aku melihat Vae sedang duduk dan mengacungkan jempol. Aku kaget sambil tertawa, dia menyempatkan waktunya untuk menonton seleksiku di waktunya yang padat itu. 

Saat selesai seleksi, tanpa aku harus mencari Vae dia sudah menghampiriku. 

"Asik lolos seleksi, ini aku kasih hadiah bekal untukmu, tapi maaf ya aku tidak bisa lama lama masih ada pemotretan lagi. " kata Vae. 

Aku memakluminya dan sangat berterima kasih karena menyempatkan waktunya untuk datang.

 Setelah Vae pulang tiba tiba teman renangku berdatangan dan bertanya.

" Itu temanmu Fay? "

" Wah aku tidak menyangka kamu punya teman secantik itu."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun