Mohon tunggu...
Luthfi Mala
Luthfi Mala Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta

Amature writer

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kisah Klasik: Perdebatan Dampak Positif dan Negatif Media Sosial

14 Juli 2021   15:25 Diperbarui: 14 Juli 2021   15:59 415
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
illustrsi.Foto/www.thesocialdilemma.com

Bantahan kedua adalah, Facebook berdalih pengguna bukanlah produk. "Facebook merupakan platform yang didukung iklan, artinya menjual iklan membuat kami menawarkan kemampuan untuk terhubung secara gratis," kata Facebook. Pada film The Social Dilemma, memang secara eksplisit disebutkan bahwa pengguna menjadi produk yang dijual kepada pihak pengiklan agar perusahaan mendapatkan keuntungan.

Ketiga, Facebook mengklaim bahwa algoritma Facebook tidaklah gila. Menurut Facebook justru algoritma mereka membuat platform tetap relevan. "Algoritma dan machine learning meningkatkan layanan kami, misalnya kami memperlihatkan ke pengguna apa yang relevan bagi mereka," kata Facebook.

Keempat, perusahaan juga menyebut Facebook telah meningkatkan keamanan atas privasi pengguna. "Terlepas apa yang disebutkan dalam film, kami memiliki kebijakan yang melarang bisnis mengirimi data sensitif tentang orang-orang, termasuk kesehatan pengguna, informasi atau nomor jaminan sosial melalui SDK. Kami tidak menginginkan data ini. Kami mengambil langkah-langkah untuk mencegah data sensitif dipakai," kata Facebook.

Kelima, Facebook menyebut pihaknya mengambil langkah untuk mengurangi konten yang bisa mengarah pada polarisasi (dan perpecahan). "Kami mengurangi jumlah konten di platform kami yang bisa mengarah pada polarisasi. Misalnya tautan headline yang clickbait atau disinformasi," kata Facebook.

Keenam adalah klarifikasi atas netralitas pemilu. Facebook menolak disebut sebagai platform yang turut mempengaruhi pemilu. Perusahaan mengklaim pihaknya berinvestasi untuk melindungi integritas pemilu. Facebook mengakui pihaknya membuat kesalahan pada 2016. Untuk itu, Facebook menyebut, pihaknya membuat pertahanan yang kuat guna menghentikan penggunaan platform untuk mengintervensi pemilu. Salah satunya dengan bekerja sama dengan lebih dari 100 jaringan untuk menentukan interaksi yang tidak autentik di platformnya. Facebook juga menciptakan Ad Library berisi keterangan mengenai iklan di Facebook bisa dilihat semua orang.

Ketujuh, tentang disinformasi, Facebook mengatakan, pihaknya berupaya memerangi kabar palsu, disinformasi, dan konten berbahaya dengan bantuan jaringan cek fakta global.

Dari Film The Social Dilemma dan bantahan Facebook kita akan digiring kembali pada pembahasan klasik mengenai nilai positif dan negatif dari media sosial. Menurut saya pembahasan tersebut tidak akan ada habisnya, tidak akan usai selama tidak ada hukum yang benar-benar mengatur sistem kerja media sosial dan perusahaan teknologi. Banyak orang beranggapan bahwa media sosial hanya memberikan dampak negatif, kecanduan gadget, hilangnya kepercayaan diri, gangguan mental, cyber bullying, maraknya berita hoax, munculnya ujaran kebencian dan SARA. 

Anggapan tersebut didukung dengan berbagai penelitian yang telah banyak dilakukan oleh para peneliti dari berbagai bidang dan institusi. Contohnya seperti penelitian yang berjudul Social Media Use And Adolescent Mental Health: Findings From the UK Millennium Cohort Study. Hasil dari penelitian tersebut adalah perempuan yang menggunakan media sosial 50% lebih berisiko  terkena depresi daripada laki-laki yang hanya 35 persen.

Namun, selain dampak negatif banyak pula yang memberikan tanggapan positif mengenai dampak media sosial. Mereka beranggapan bahwa media sosial memberikan mereka ruang yang bebas untuk berkomunikasi dan berpendapat, media sosial mempermudah pembelajaran seperti belajar bahasa asing, menambah teman baru, mempermudah akses informasi, membantu promosi. Dampak positif tersebut dapat dibuktikan dengan semakin berkembangnya bisnis-bisnis kecil yang melakukan promosi melalui media sosial. Dengan melakukan promosi melalui media sosial para pengusaha dapat lebih mudah menargetkan pasar. Selain itu, media sosial juga menyediakan video atau konten-konten yang membantu kita dalam pendidikan atau pembelajaran.

Terlepas dari dampak negatif dan positif media sosial serta sistem kerja algoritma yang mengawasi setiap saat, alangkah baiknya apabila kita memiliki kesadaran diri dan kedewasaan untuk menggunakan media sosial secara bijak. Berikut beberapa upaya untuk untuk tetap bijak dalam menggunakan media sosial:

  1. Membatasi penggunaan media sosial

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun