Mohon tunggu...
lutfiyatul fuadiyah
lutfiyatul fuadiyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sebut Pemimpin yang Baik Berambut Putih, Netizen Klaim Jokowi Beri Isyarat Pemilu 2024

11 Desember 2022   17:11 Diperbarui: 11 Desember 2022   23:33 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Anggun istiqomah

Tafsir HTN

212102030037


Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat memberi pernyataan terkait sosok pemimpin yang akan memikirkan rakyat melalui acara relawan di Glora Bung Karno pada Sabtu (26/11). Beliau mengatakan bahwa penampilan seorang pemimpin tidak dilihat dari wajahnya saja, melainkan dari rambutnya.

".....lihat juga rambutnya, kalau rambutnya putih semua (ubanan), wah ini berarti mikir rakyat ini" ungkapnya pada acara tersebut.
Sosok pemimpin yang ideal masih kerap menjadi perbincangan Netizen di media sosial. Mereka menggambarkan sosok pemimpin sesuai dengan kondisi politik yang di lalui sosok tersebut.

 Banyak orang mengungkapkan jika sosok yang dikatakan oleh pak Jokowi adalah sosok seperti Ganjar dan Prabowo, karena keduanya sama-sama berambut putih (ubanan) dan sama-sama memiliki jasa bagi masyarakat.

Namun benarkan sosok pemimpin hanya dilihat dari rambutnya saja?

Menurut Kouzes, "pemimpin ialah seorang vionir yang bersedia melangkah kedalam situasi yang tidak diketahui dan memiliki visi yang jelas sehingga dapat menuntunnya untuk melaksanakan tugas-tugas pokok dan fungsinya sebagai pemimpin". Oleh karena itu, selain dari visual, pemimpin yang baik ialah yang memiliki Visi dan Misi mensejahterakan rakyat dan menjadi penompang bagi masyarakat.

Didalam islam disebutkan dalam surah al-Maidah ayat 8 Yang artinya "Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." Keadilan meliputi antara hak dan 

kewajiban serta keserasian antara makhluk satu dengan yang lainnya. Keadilan ialah memperlakukan sesama manusia sesuai dengan hak dan kewajiban yang dimiliki tiap individu.  Seorang pemimpin yang baik ialah pemimpin yang menegakkan kebenaran karena Allah dan menjadi saksi dengan adil. Sehingga seorang pemimpin diutamakan keadilannya dalam bertindak di masyarakat.

 Selain adil, Allah juga menyeru kepada umat islam untuk memilih pemimpin yang amanah dan bertanggung jawab dengan perbuatannya.
Keadilan dipahami sebagai :


1.Adil yang maknanya berarti "sama" yakni tidak membedakan antara satu dengan yang lainnya, tidak dibedakan latar belakangnya, ekonomi dalam keluarganya, ataupun gendernya.

2.Adil ialah seimbang, dimana perhatian terhadap hak-hak tiap orang diberikan secara seimbang (menempatkan sesuatu pada tempatnya).

3.Adil dinisbatkan pada ilahi. Keadilan Ilahi merupakan rahmat dan kebaikan-Nya yang mengandung konsekuensi bahwa rahmat Allah SWT tidak tertahan untuk diperoleh sejauh makhluk itu dapat meraihnya.

Lalu terdapat surah An-Nisa ayat 58 Allah berfirman : "sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanah kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum diantara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah maha mendengar lagi maha melihat."

Didalam tafsir al muyassar dijelaskan bahwa Allah memerintahkan seorang pemimpin untuk menunaikan amanat yang berbeda-beda dan dipercaya untuk menyampaikan kepada tuhannya sebagai pertanggung jawaban dari kepemimpinannya, sehingga para pemimpin hendaknya tidak melalaikan amanat yang telah diberi. Dia memerintahkan para pemimpin untuk memutuskan perkara diantara manusia dengan dasar keadilan dan obyektif, dan  memutuskan permasalahan diantara mereka.

Setelah menelaah ayat-ayat diatas, hendaknya sebagai netizen yang budiman  kita memilih seorang pemimpin yang sesuai dengan karakter yang adil dan amanah agar terciptanya kesejahteraan dan kedamaian masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun