1.Adil yang maknanya berarti "sama" yakni tidak membedakan antara satu dengan yang lainnya, tidak dibedakan latar belakangnya, ekonomi dalam keluarganya, ataupun gendernya.
2.Adil ialah seimbang, dimana perhatian terhadap hak-hak tiap orang diberikan secara seimbang (menempatkan sesuatu pada tempatnya).
3.Adil dinisbatkan pada ilahi. Keadilan Ilahi merupakan rahmat dan kebaikan-Nya yang mengandung konsekuensi bahwa rahmat Allah SWT tidak tertahan untuk diperoleh sejauh makhluk itu dapat meraihnya.
Lalu terdapat surah An-Nisa ayat 58 Allah berfirman : "sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanah kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum diantara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah maha mendengar lagi maha melihat."
Didalam tafsir al muyassar dijelaskan bahwa Allah memerintahkan seorang pemimpin untuk menunaikan amanat yang berbeda-beda dan dipercaya untuk menyampaikan kepada tuhannya sebagai pertanggung jawaban dari kepemimpinannya, sehingga para pemimpin hendaknya tidak melalaikan amanat yang telah diberi. Dia memerintahkan para pemimpin untuk memutuskan perkara diantara manusia dengan dasar keadilan dan obyektif, dan  memutuskan permasalahan diantara mereka.
Setelah menelaah ayat-ayat diatas, hendaknya sebagai netizen yang budiman  kita memilih seorang pemimpin yang sesuai dengan karakter yang adil dan amanah agar terciptanya kesejahteraan dan kedamaian masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H