Di era digital saat ini, games online telah muncul sebagai kegemaran yang sangat populer di kalangan anak muda di seluruh dunia. Indonesia, dengan komunitas gamingnya yang berkembang pesat dan keragaman etnis, menjadi latar belakang yang unik untuk mengkaji bagaimana ranah interaksi virtual ini dapat secara tidak sengaja memicu ketegangan sosial di dunia nyata.
Pada intinya, dunia game online dimaksudkan untuk mempertemukan orang-orang melalui minat bersama dan persaingan yang ramah. Namun, beberapa jenis permainan yang memungkinkan komunikasi antar pemain telah memunculkan kekhawatiran tentang potensi penyebaran ujaran kebencian, sikap diskriminatif, dan konflik antar-etnis yang merembet ke dunia nyata.
Kemajemukan Etnis Indonesia
Dengan lebih dari 17.000 pulau dan lebih dari 300 kelompok etnis, Indonesia merupakan salah satu negara dengan keragaman etnis tertinggi di dunia. Meskipun kekayaan budaya ini sebagian besar telah hidup berdampingan dengan harmonis, tetapi letupan kekerasan etnis dan agama masih terjadi di berbagai wilayah di sepanjang sejarah negara ini.
Peran Permainan Online
Seiring dengan semakin populernya permainan online di Indonesia, para ahli memperingatkan risiko yang ditimbulkan oleh jenis permainan tertentu yang mempromosikan stereotip etnis atau memungkinkan komunikasi antar pemain tanpa sensor. Permainan yang berpusat pada skenario konflik etnis atau yang memungkinkan pemain untuk memisahkan diri ke dalam enklave etnis dapat berpotensi memperkuat prasangka dan permusuhan.
"Anonimitas interaksi online yang dikombinasikan dengan kemampuan untuk dengan mudah terhubung dengan individu yang sepaham menciptakan lahan subur untuk penyebaran ujaran kebencian dan penguatan bias etnis," jelas Dr. Rina Suryani, seorang antropolog budaya dari Universitas Indonesia.
Tantangan Moderasi dan Regulasi
Mengatasi masalah pelik ini membutuhkan pendekatan multi-jalur yang melibatkan pengembang game, lembaga pemerintah, dan pemimpin komunitas. Meskipun beberapa permainan online telah menerapkan sistem moderasi konten yang kuat, skala besar konten yang dihasilkan pengguna dan keragaman bahasa yang digunakan di Indonesia menjadi tantangan signifikan.
"Kami terus berupaya untuk menciptakan pengalaman permainan yang inklusif," ungkap perwakilan dari sebuah studio game besar. "Namun, skala dan kompleksitas dalam mengelola konten di berbagai bahasa dan konteks budaya menjadikannya tantangan yang terus berlanjut."
Membangun Komunitas Online yang Bertanggung Jawab
Untuk mengurangi risiko, para ahli menekankan pentingnya meningkatkan literasi digital, mendorong perilaku online yang bertanggung jawab, dan membangun komunitas gaming yang inklusif. Kampanye pendidikan, pedoman komunitas, dan upaya kolaboratif di antara para pemangku kepentingan dapat membantu menciptakan lingkungan online yang lebih positif dan saling menghargai.
Seiring dengan terus berkembangnya industri gaming di Indonesia, mengatasi potensi konflik antar-etnis di ranah virtual ini akan menjadi kunci untuk memastikan bahwa semangat persaingan yang ramah dan kegembiraan bersama tetap menjadi kekuatan pendorong di balik pengalaman permainan online.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI