Mohon tunggu...
lusy firdaus
lusy firdaus Mohon Tunggu... Human Resources - Educator

Longlife Learner, belajar tiada batas, mencari ridho Allah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Korelasi Keterampilan Interpersonal terhadap Peningkatan Kompetensi Perilaku dan Kinerja Guru

3 Oktober 2024   14:45 Diperbarui: 3 Oktober 2024   15:06 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tentu saja, akan dijelaskan secara sistematis dengan menjelaskan korelasi antara keterampilan interpersonal dengan kompetensi perilaku guru. Kemudian, menganalisis bagaimana keterampilan interpersonal berperan dalam meningkatkan kinerja guru di kelas. Juga mengenai  korelasi antara keterampilan interpersonal dengan kompetensi perilaku guru akan dipaparkan.

Pembahasan 

Kita kenali terlebih dahulu mengenai Teori Keterampilan Interpersonal. Keterampilan interpersonal melibatkan kemampuan berkomunikasi, mendengarkan secara aktif, empati, dan bekerja sama. Guru dengan keterampilan interpersonal yang baik cenderung mampu menciptakan lingkungan pembelajaran yang lebih efektif. Dengan adanya kompetensi perilaku mencakup sikap profesional, kejujuran, etika kerja, dan kemampuan bekerja dalam tim. Perilaku ini penting untuk menciptakan suasana kerja yang kondusif dan mendukung proses pembelajaran yang optimal.

Kinerja guru diukur dari efektivitas dalam mengajar, kemampuan manajemen kelas, serta hubungan interpersonal dengan siswa dan kolega. Kinerja yang baik sering kali merupakan hasil dari kemampuan interpersonal yang kuat.

Sejumlah penelitian telah menunjukkan bahwa guru yang memiliki keterampilan interpersonal yang baik lebih cenderung memiliki kinerja yang lebih tinggi. Keterampilan ini memungkinkan guru untuk berinteraksi secara lebih efektif dengan siswa, orang tua, dan rekan kerja, yang pada gilirannya dapat meningkatkan hasil pembelajaran.

Dalam analisis kritis, Anda bisa mempertanyakan dan membandingkan beberapa teori yang mendukung hubungan antara keterampilan interpersonal dengan kinerja guru.

Teori Human Relations (Hubungan Manusiawi) berpendapat bahwa hubungan interpersonal yang baik di tempat kerja akan meningkatkan produktivitas dan kinerja. Keterampilan interpersonal, seperti komunikasi yang efektif dan kemampuan bekerja dalam tim, dapat menciptakan hubungan yang harmonis di antara guru dan siswa, sehingga meningkatkan kinerja pengajaran. Namun, seberapa jauh teori ini relevan dalam konteks pendidikan saat ini?

Analisis kritis dalam konteks korelasi keterampilan interpersonal dengan kompetensi perilaku dan kinerja guru melibatkan pemikiran yang mendalam, komprehensif, serta peninjauan menyeluruh terhadap berbagai teori dan temuan empiris. Berikut adalah beberapa elemen yang dapat disertakan dalam analisis kritis terkait dengan tema di atas:.

Selain keterampilan interpersonal, faktor lingkungan kerja atau budaya organisasi sering kali memainkan peran penting dalam menentukan kinerja guru. Dalam analisis kritis, Anda bisa mempertanyakan sejauh mana keterampilan interpersonal dapat meningkatkan kinerja jika lingkungan kerja tidak mendukung.

Apakah sekolah memiliki budaya kolaboratif atau hierarkis? Keterampilan interpersonal mungkin tidak cukup berfungsi dalam sistem yang sangat terstruktur dan otoriter.

Pelatihan dan pengembangan keterampilan interpersonal mungkin hanya berhasil jika ada dukungan yang kuat dari manajemen. Tanpa ini, guru mungkin tidak merasa termotivasi untuk mengembangkan atau menerapkan keterampilan tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun