Mohon tunggu...
Lusty Hamidah
Lusty Hamidah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Iso ora iso halsuiso

hallo...

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Apa Saja Sih Alat Untuk Memindai Otak Manusia Itu?

28 Maret 2022   23:54 Diperbarui: 29 Maret 2022   00:12 314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Nah, kali ini kita akan membahas tentang alat alat untuk memindai otak manusia. Apa saja sih alat-alat untuk memindai otak manusia itu?

Banyak sekali dari berbagai negara yang berkeinginan mempunyai alat-alat canggih untuk melengkapi rumah sakit mereka, agar bisa mengetahui apa yang terjadi pada otak kita atau pada tubuh kita. Akan tetapi dari banyak macam jenis alat-alat tersebut ada yang harganya sangat mahal. jadi, ada yang tidak sanggup membeli di antara alat pemindai tersebut. Penjelasan alat-alat pemindai otak sebagai berikut!

Pertama, CT-scan atau computerized tomography scan adalah prosedur pemeriksaan medis yang menggunakan kombinasi teknologi sinar-X dan sistem komputer khusus untuk menghasilkan gambar organ, tulang, dan jaringan lunak di dalam tubuh. CT-Scan pertama kali diperkenalkan oleh seorang ilmuwan senior bernama G.N Hounsfield yang bekerja untuk EMI Limited di Middilesex Inggris. Pada kongres tahunan di British Institute Radiology bulan April 1972. CT-scan umumnya digunakan untuk beberapa hal berikut:

-Memperoleh diagnosis kelainan otot, tulang, dan sendi

-Menentukan lokasi dan ukuran tumor

-Menentukan lokasi infeksi dan bekuan darah

-Memandu prosedur kedokteran, semacam pembedahan, biopsi, ataupun pengobatan radiasi

-Mendeteksi dan memantau perkembangan kondisi dan penyakit tertentu, seperti kanker dan sakit jantung

-Mencari tahu letak cedera ataupun perdarahan internal

Dan beberapa bagian tubuh yang akan dipindai oleh CT-scan yakni:

* Kepala, guna menemukan jaringan yang mati akibat stroke, tumor, pengerasan jaringan, pendarahan, serta trauma kepala

* Paru-paru, untuk mendeteksi adanya luka, peradangan, infeksi, atau bahkan kanker pada paru-paru

* Jantung, untuk menghasilkan gambar pembuluh darah arteri koroner

* Rongga perut dan panggul, untuk mendiagnosis penyakit pada organ-organ di rongga perut dan panggul, seperti limpa, hati, pankreas, dan saluran empedu

* Tulang, guna memindai kondisi patah tulang serta mengukur kepadatan mineral tulang guna mengetahui osteoporosis

Kedua, EEG atau Electroencephalography adalah suatu alat yang mempelajari gambar dari rekaman aktivitas listrik di otak, termasuk teknik perekaman EEG dan interpretasinya. perlengkapan untuk mendukung tegaknya diagnosis, selama bisa mendapatkan rekaman yang baik dan benar. Rekaman yang tidak baik malah hendak menyesatkan tegaknya diagnosis. Pengecekan EEG bisa memastikan perubahan aktifitas otak yang barangkali berfungsi dalam mendiagnosis hambatan otak, paling utama epilepsi ataupun hambatan kejang yang lain. EEG mungkin juga bermanfaat untuk mendiagnosis atau mengobati gangguan berikut:

* Tumor otak.

* Kerusakan otak akibat cedera kepala

* Disfungsi otak yang dapat mempunyai bermacam pemicu (ensefalopati).

* Peradangan otak (ensefalitis).

* Trauma pada kepala.

* Gangguan tidur.

Tidak hanya itu, pengecekan EEG pula bisa digunakan untuk mengkonfirmasi kematian otak pada seseorang yang koma persisten. Pemeriksaan EEG berkelanjutan digunakan untuk membantu menemukan tingkat anestesi yang tepat untuk seseorang yang koma dan diinduksi secara medis.

Ketiga, PET atau Positron Emission Tomography merupakan teknologi yang diakui untuk mengobservasi fungsi-fungsi otak yang mengandung radioaktif pada subjek di mana cairan akan bereaksi ke dalam otak. Wilayah bereaksi ke tingkat tinggi akan mengakumulasi lebih banyak radiasi dan aktivitas ini ditangkap oleh cincin detektor yang di pasang di sekitar kepala subjek (pasien). PET memakai zat pelacak yang disuntikkan ke dalam darah. dikala bagian otak jadi aktif, darah( yang berisi pelacak) dikirim guna mengirimkan oksigen. ini menghasilkan titik- titik yang kelihatan, yang setelah itu diambil oleh detektor serta digunakan untuk menciptakan foto maupun video tentang otak disaat melangsungkan tugas tertentu. PET cuma bisa mendapatkan zona umum dari kegiatan otak serta bukan posisi khusus. diagnosis tugas vital badan, semacam aliran darah, pemakaian oksigen, serta metabolisme gula darah( glukosa), serta untuk alzheimer

Keempat, Functional Magnetic Resonance Imaging atau disingkat dengan FMRI merupakan teknologi yang dengan cepat menggantikan pemindaian PET karena efek radiasi yang terlalu tinggi. Teknologi ini sanggup menampilkan area- area otak yang lebih besar ataupun lebih kecil pada saat memproses data (belajar). Operasinya berdasarkan fakta bahwa bagian otak yang lebih aktif membutuhkan oksigen dan nutrisi yang lebih tinggi. Oksigen dibawa menuju sel-selotak oleh hemoglobin. Hemoglobin mengandung zat besi yang bersifat magnetik. FMRI mempunyai magnet untuk menyamakan jumlah hemoglobin teroksigenasi yang merambah otak dengan hemoglobin teroksigenasi. FMRI digunakan untuk menjadi metode diagnostik pilihan untuk mempelajari cara kerja otak yang normal, sakit, atau cedera, serta untuk menilai potensi risiko pembedahan atau perawatan invasif otak lainnya.

Dokter melakukan fMRI untuk:

- mempelajari anatomi fungsional otak.

- menentukan bagian otak mana yang menangani fungsi-fungsi penting seperti pikiran, ucapan, gerakan, dan sensasi, yang disebut pemetaan otak.

- membantu menilai efek stroke, trauma, atau penyakit degeneratif (seperti Alzheimer) pada fungsi otak.

- memantau pertumbuhan dan fungsi tumor otak.

- memandu perencanaan operasi, terapi radiasi, atau perawatan invasif lainnya untuk otak.

Kelima, Magnetoencphalography atau MEG adalah tes medis non-invasif yang menggunakan perangkat interferensi kuantum superkonduktor (SQUID) dan komputer untuk mengukur aktivitas neuromagnetik di dalam otak. MEG mendeteksi, merekam, dan menganalisis medan magnet yang dihasilkan oleh arus listrik di otak. Distribusi medan magnet ini ditumpangkan dengan gambar anatomi otak untuk membantu mengidentifikasi sumber aktivitas di otak. Ada banyak kegunaan MEG, termasuk membantu ahli bedah dalam melokalisasi patologi, membantu peneliti dalam menentukan fungsi berbagai bagian otak, neurofeedback, dan lain sebagainya. Manfaat:

* MEG adalah teknik pencitraan non-invasif yang tidak melibatkan paparan radiasi pengion.

* MEG adalah studi aktivitas otak yang sangat tepat dan real-time.

* MEG meningkatkan hasil bedah pasien epilepsi.

Resiko: Pemeriksaan MEG tidak menimbulkan resiko yang diketahui bagi pasien rata-rata ketika pedoman keselamatan yang sesuai diikuti.

Keenam, MRI alias Magnetic Resonance Imaging merupakan teknologi pencitraan non- invasif yang menciptakan gambar anatomi perinci 3 dimensi. Perihal ini kerap digunakan guna deteksi penyakit, diagnosis, serta pemantauan penyembuhan. Ini didasarkan pada teknologi canggih yang menggairahkan serta mengetahui pergantian arah sumbu rotasi proton yang dijumpai di air yang membentuk jaringan hidup.

MRI digunakan untuk mencitrakan bagian badan yang tidak bertulang ataupun jaringan lunak. Mereka berbeda dari computed tomography (CT), sebab mereka tidak memakai radiasi pengion yang merusak dari sinar- x. Otak, sumsum tulang belakang serta saraf, dan otot, ligamen, serta tendon tampak jauh lebih jelas dengan MRI dibanding dengan sinar- x serta CT biasa; untuk alibi ini MRI kerap digunakan guna menggambarkan luka lutut serta bahu. Di otak, MRI bisa membedakan antara modul putih serta modul abu- abu serta pula bisa digunakan untuk mendiagnosis aneurisma serta tumor. Sebab MRI tidak memakai sinar- x ataupun radiasi yang lain, ini merupakan modalitas pencitraan pilihan pada saat pencitraan yang kerap dibutuhkan untuk diagnosis ataupun pengobatan, paling utama di otak. Akan tetapi, MRI lebih mahal daripada pencitraan x- ray ataupun CT scan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun