Mohon tunggu...
Lusia Yasinta F Maturbongs
Lusia Yasinta F Maturbongs Mohon Tunggu... Guru - guru

saya adalah orang yang hobinya menyanyi, olahraga, jalan - jalan dan melakukan kegiatan sosial

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Inkonsistensi Sistem Pengajaran Pendidikan dan bayang-bayang era globalisasi terhadap pendidikan nasional

2 Desember 2023   18:46 Diperbarui: 3 Desember 2023   10:36 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Hal yang lebih memperihatinkan terjadi magetan jawa timur, dua bocah yang masih duduk dibangku SD tersebut melakukan hubungan intim layaknya suami-istri, dikutip dari POSBELITUNG.co, Kamis 18/7/2019, dalam video yang tersebar terekam dua bocah yang sama-sama masih mengenakan seragam sekolah, dijelaskan bahwa kejadian tersebut direkam dirumah laki-laki ketika ibu sedang pergi ke sawah sementara ayahnya adalah seorang TKI diluar negri. Namun kejadian tersebut telah ditangani lebih lanjut bersama dengan pihak sekolah dan Pihak Kepolisian. (editor :Fitriadi)

Jika melihat perbedaan siswa zaman dahulu dengan siswa pada era 2000-an atau era digitalisasi sangatlah berbeda jauh baik dari segi moral,akhlak budaya maupun sosial. Penulis selaku siswa yang pernah bersekolah pada era 1993 dapat merasakan bagaimana siswa zaman dahulu menghormati orangtua,guru dan orang lain. Siswa zaman dahulu memiliki rasa malu dan takut ketika pulang sekolah jika orang tua mengetahui mendapat hukuman atau di marah sewaktu disekolah berbeda dengan siswa sekarang yang sedikit-sedikit mengadu terhadap orang tua ketika mendapat jeweran atau hukuman yang kadang berakibat sampai guru di pecat atau berhadapan dengan hukum. 

Pada era globalisasi saat ini kemajuan teknologi tidak serta merta kehadirannya membawa pengaruh yang negatif tetapi juga membawa dampak yang positif bagi  orang banyak seperti mempermudah dalam memperoleh informasi, dapat berkomunikasi dengan mudah dan menambah wawasan dari berbagai belahan dunia.

Penulis berpendapat bahwa solusi dari masalah pendidikan di Indonesia dapat melakukan langkah-langkah sebagai berikut :

- Menerapkan sistem pemerataan baik di desa maupun di kota, meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana belajar mengajar hingga ke pelosok daerah dan meningkatkan kualitas tenaga pendidik.

- Kurikulum yang konsisten, diharapkan semoga sistem pendidikan di Indonesia menemukan bentuk optimalnya, dan membuat kurikulum menjadi konsisten dan sesuai bagi setiap generasi.

- Membuka jalur-jalur pendidikan alternatif atau non-formal (seperti keterampilan) sehingga dapat memperkaya kemampuan dan kualitas seseorang.

- Menjadikan pendidikan sebagai kebutuhan. Pendidikan bukan lagi kewajiban yang harus dilakukan. Pembenahan kualitas pendidikan diatas diharapkan mampu membentuk manusia-manusia bermutu yang mampu secara kreatif dan inovatif, berpikir tingkat tinggi, berkarakter baik, tahu dan segan terhadap bumi pertiwi, dan memiliki rasa cinta dan patriotisme terhadap bangsa Indonesia. Dengan meningkatnya kualitas pendidikan berarti sumber daya manusia akan semakin baik mutunya dan akan mampu membawa bangsa ini bersaing secara sehat dalam segala bidang di dunia internasional.

- Peranan orangtua diharapkan mampu mengawasi siswa dalam dalam kesehariannya termasuk lingkungan, penggunaan gadget dan bermedia sosial.

- Perlunya mengajarkan siswa untuk etika sopan santun terhadap oranglain agar anak bertumbuh menjadi seorang yang berakhlak.

          Demikian Artikel ini dibuat dan  Semoga dapat bermanfaat. Penulis mengharapkan kritik yang membangun guna menyempurnakan tulisan ini. Terima kasih

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun