Mohon tunggu...
Luna Septalisa
Luna Septalisa Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar Seumur Hidup

Nomine Best in Opinion 2021 dan 2022 | Penulis amatir yang tertarik pada isu sosial-budaya, lingkungan dan gender | Kontak : lunasepta@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Kepemimpinan Kaum Muda Jangan Cuma Ikut-Ikutan Tren

23 Oktober 2023   10:42 Diperbarui: 23 Oktober 2023   12:44 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kepemimpinan kaum muda. (Dok Freepik)

Pemimpin Burkina Faso, Ibrahim Traore menduduki pucuk pimpinan negara di usia 35 tahun setelah melancarkan kudeta pada September 2022 terhadap Paul-Henri Damiba. Ada pula Presiden Chile, Gabriel Boric dengan cita-citanya membawa Chile ke arah 'kiri' menjabat posisi ini pada usia 35 tahun.

Hasil studi lain juga ditunjukkan oleh Pew Research Center terhadap 187 negara anggota PBB, di mana sebagian besar pemimpin dunia pada Maret 2023 berada pada rentang usia 50-60 tahun. Data tersebut dikecualikan dari negara-negara dengan kepala negara hanya sebatas simbol (figurehead leaders) dan sistem pemerintahan monarki.

 foto pemuda-pemudi menggelar deklarasi di Tugu Proklamasi terkait putusan MK-sumber: dok SINDONews
 foto pemuda-pemudi menggelar deklarasi di Tugu Proklamasi terkait putusan MK-sumber: dok SINDONews

Nah, bagaimana dengan Indonesia?

Secara historis, Indonesia pernah dipimpin oleh presiden dan wakil presiden berusia 40-an. Presiden Soekarno menjadi presiden termuda yang pernah memimpin Indonesia, dengan usia waktu dilantik adalah 44 tahun. 

Untuk rekor wakil presiden termuda Indonesia, kita punya sosok Mohammad Hatta yang ketika terpilih dalam sidang PPKI 18 Agustus 1945 baru berusia 43 tahun. Selain menjadi wapres termuda, Bung Hatta juga menjadi wapres yang paling lama berkuasa, sebelum akhirnya mengundurkan diri pada 1956.

Daya tarik para pemimpin muda antara lain terletak pada gaya dan cara komunikasi serta pendekatan yang anti mainstream dan cenderung "rebel". Cocok dengan semangat anak muda yang cenderung ingin tampil beda dan berbahaya.

Ketika Sebastian Kurz maju menjadi kanselir Austria, ia berhasil memperbarui citra partai pengusungnya (Partai Rakyat Austria) yang konservatif jadi lebih dinamis. Warna hitam pada emblem partai pun berganti jadi lebih cerah dan kekinian dengan warna toska.

Kesuksesan Jacinda Ardern dalam mendulang suara (terutama dari pemilih muda dan pemula) juga didukung dengan gayanya yang cair, hangat, dan terbuka. Hal lain yang membuat Ardern mampu menarik dukungan masyarakat Selandia Baru adalah keberpihakannya pada kelompok liyan, termasuk kaum homoseksual.

Leo Varadkar yang terpilih sebagai PM Irlandia di usia 39 tahun mendekati rakyatnya dengan mengikuti triathlon, berpenampilan kasual dan menerapkan komunikasi terbuka. Ia juga mendobrak konservatisme Irlandia dengan latar belakangnya yang keturunan India dan gay.

Meski sukses membentuk citra diri di awal, sayangnya, tidak semua kepemimpinan kaum muda ini berbuah manis. Ada yang karena ketidakmampuan dalam merealisasikan janji-janji kampanye. Ada pula yang karena penyebab lain di luar kekurangan mereka sebagai pemimpin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun