Mohon tunggu...
Luna Septalisa
Luna Septalisa Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar Seumur Hidup

Nomine Best in Opinion 2021 dan 2022 | Penulis amatir yang tertarik pada isu sosial-budaya, lingkungan dan gender | Kontak : lunasepta@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Beauty Artikel Utama

Anti-Aging Obsession: Mengapa Perempuan Selalu Dibebani Standar Kecantikan yang Tidak Masuk Akal?

19 November 2022   18:33 Diperbarui: 27 Desember 2022   00:12 992
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suami mulai body shaming istrinya, membanding-bandingkan dengan istri orang pula. Atau membanding-bandingkan dengan selebriti di televisi.

Nuwun sewu, saya bukan bermaksud menggurui atau apa, tapi kalau obsesi bapak-bapak pengen body istrinya bisa kayak Tante Wulan Guritno atau Tante Sophia Latjuba di usia tua, ya harus berani sedia modal besar.

Belikan istri skincare yang mahal, bayarin perawatan dan spa di salon kecantikan, ajak istri nge-gym kalau perlu bayarin personal trainer sekalian, sediakan Asisten Rumah Tangga (ART) dan baby sitter biar istri gak perlu capek ngerjain kerjaan rumah tangga dan ngurus anak.

Bagaimana, bapak-bapak atau mas-mas yang berharap besok kalau nikah istrinya bisa balik singset lagi setelah melahirkan? Sanggup tidak memodali itu semua?

Ingat, selebriti itu punya modal, privilese dan akses untuk membeli perawatan kecantikan yang terbaik. Makanya, mereka bisa tampak muda dan cantik meski sudah berumur.

Pengalaman biologis dan ketubuhan perempuan itu unik.

Perempuan sudah menghadapi perubahan bentuk tubuh ketika masuk masa pubertas. Berubah lagi ketika mengalami kehamilan. Setelah melahirkan pun berubah lagi. 

Ini belum ditambah dengan perubahan psikologis, seperti mood berubah ketika haid atau baby blues pada ibu pasca melahirkan.

Rasa nyeri haid, sakitnya melahirkan dan gejolak-gejolak psikologis inilah yang tidak pernah dialami (dan dipahami) oleh laki-laki.

Sayangnya, sesama perempuan yang memiliki pengalaman biologis dan ketubuhan yang sama, kadang ikut merisak mereka yang dinilai tidak memenuhi standar kecantikan. 

Memaksakan penampilan awet muda dan tubuh langsing pada perempuan lain yang telah memiliki anak tanpa mau peduli bahwa tidak semua perempuan memiliki modal, privilese dan akses yang sama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Beauty Selengkapnya
Lihat Beauty Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun