Mohon tunggu...
Luna Septalisa
Luna Septalisa Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar Seumur Hidup

Nomine Best in Opinion 2021 dan 2022 | Penulis amatir yang tertarik pada isu sosial-budaya, lingkungan dan gender | Kontak : lunasepta@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Ada Banyak Fakultas Kedokteran, Kok Jumlah Dokter Spesialis Masih Kurang?

26 Oktober 2022   15:53 Diperbarui: 29 Oktober 2022   04:35 1466
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi dokter yang sedang melakukan operasi-photo by Vidal Balielo from pexels

Mereka yang tidak diterima di PTN, masih bisa mencoba ikut tes di PTS. Namun, biaya kuliah kedokteran di PTS lebih mahal dan tidak semua orang mampu membayarnya.

Nah, masalahnya lagi, belum semua fakultas kedokteran yang ada di kampus-kampus di Indonesia memenuhi standar ketersediaan tenaga pendidik, baik dari segi kuantitas maupun kualitas. Tanpa didukung dengan fasilitas dan SDM pendidik yang memadai, bagaimana bisa menghasilkan dokter-dokter yang cerdas dan kompeten?

Kalau mau melanjutkan ke pendidikan spesialis, tentu butuh biaya lagi yang tidak sedikit. Untuk pendidikan spesialis, biayanya bervariasi tergantung spesialisasi dan universitas yang dipilih.

Masalah biaya pendidikan spesialis yang mahal sebetulnya bisa diatasi dengan mengikuti program beasiswa, misalnya program bantuan pendidikan dokter spesialis dan sub spesialis, program partial funding dokter spesialis, PPDS/PPDGS Papua dan Papua Barat dan program bantuan pendidikan afirmasi dokter yang diberikan oleh Kemenkes RI sejak 2008.

Bisa juga mengikuti program beasiswa LPDP untuk pendidikan dokter spesialis atau Beasiswa Daerah Afirmasi dan Beasiswa Putra Putri Papua yang ditujukan kepada saudara-saudara kita dari daerah Indonesia Timur.

Penutup

Minimnya jumlah dokter spesialis akan berdampak pada pelayanan kesehatan, terutama untuk penyakit-penyakit serius, seperti jantung, kanker dan penyakit-penyakit langka yang tidak bisa kalau hanya ditangani oleh dokter umum. 

Mencetak SDM dokter yang kompeten tentu butuh fasilitas yang memadai, tenaga pendidik yang berkualitas bahkan bantuan berupa program beasiswa bagi para dokter yang ingin meningkatkan kompetensinya di bidang kedokteran maupun yang potensial tapi kesulitan finansial untuk meneruskan pendidikannya.

Referensi: 1, 2, 3, 4

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun