Di tengah upaya untuk mewujudkan cashless society, kepemilikan rekening bank memang sangat penting. Dengan demikian, kebijakan bunga tabungan 0% pun justru tidak menyurutkan minat masyarakat untuk menyimpan uangnya di bank.Â
Hal ini disebabkan oleh pergeseran fungsi dan tujuan menabung di bank, dari yang awalnya agar bisa mendapat keuntungan berupa bunga tabungan berubah menjadi lebih transaksional.Â
Maksudnya, menabung di bank bukan lagi demi mendapat bunga, melainkan demi kemudahan dan kepraktisan dalam melakukan berbagai transaksi, seperti belanja daring, membayar tagihan rutin bulanan (listrik, PDAM, langganan internet dll), membayar pajak, membayar SPP bagi teman-teman mahasiswa, isi ulang dompet digital sampai untuk keperluan investasi dan mendapatkan kredit.Â
Apalagi ketika kondisi pandemi Covid-19 lalu, masyarakat cenderung menyimpan uangnya di bank dibanding berbelanja.Â
Meski penerapan bunga 0% ini berbeda-beda di tiap bank, tapi rata-rata bunga yang diberikan hanya di kisaran 0%-1%, tergantung nominal simpanannya.Â
Di bank-bank besar, seperti Mandiri dan BCA, nominal simpanan sebesar lebih dari Rp 1 miliar pun bunganya tidak sampai 1%.Â
Coba bayangkan saja, dari sekian banyak masyarakat pemilik rekening bank, siapa sih yang punya simpanan lebih dari Rp 1 miliar? Pasti hanya sebagian kecil bukan?Â
Kalaupun tetap ingin mendapat keuntungan dari bunga tabungan, silakan coba buka rekening tabungan di bank digital. Bunga yang ditawarkan memang cukup tinggi, bahkan lebih tinggi dari Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) yang hanya mencapai 3,5%.Â
PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB), misalnya, bisa menawarkan bunga hingga 8% per tahun untuk pengguna baru.Â
Promo menarik bagi pengguna baru juga ditawarkan oleh Bank Jago dengan bunga 7% selama tiga bulan.Â