Mohon tunggu...
Luna Septalisa
Luna Septalisa Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar Seumur Hidup

Nomine Best in Opinion 2021 dan 2022 | Penulis amatir yang tertarik pada isu sosial-budaya, lingkungan dan gender | Kontak : lunasepta@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

3 Hal yang Berpotensi Merusak Hablum Minannas

20 April 2022   13:33 Diperbarui: 20 April 2022   13:44 1793
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam Islam dikatakan bahwa orang yang meninggal dan masih memiliki utang, ruhnya terkatung-katung di akhirat. Kalau si pemberi utang merasa tidak ridha, almarhum bisa terhalang untuk masuk surga. Dengan demikian, ahli warisnya lah yang harus melunasi utang almarhum sebelum bagi-bagi warisan.

Surat Al-Baqarah ayat 282 memberi panduan pada kita untuk mencatat utang-piutang bahkan menghadirkan saksi. Seandainya kita mau mengamalkan ayat ini, seharusnya tidak ada lagi alasan untuk amnesia atau kabur saat ditagih suruh bayar.

2. Ghibah dan fitnah

Membicarakan aib atau keburukan orang lain, kalau benar namanya ghibah, kalau salah namanya fitnah. Sekali pun aib itu benar ada pada diri seseorang, tapi ya siapa sih yang rela aibnya disebarluaskan ke banyak orang?

Ghibah atau bergunjing atau bergosip itu candu. Awalnya ada satu orang membuka percakapan, lalu ada satu orang menimpali kemudian disusul yang lain, akhirnya gak habis-habis. Dari pergunjingan itu, pasti ada sesuatu yang dikurangi atau ditambahi sehingga bisa berkembang jadi fitnah.

Mustahil rasanya jika rasan-rasan ini tidak menyebar kemana-mana karena di antara yang bergosip pasti ada saja yang mulutnya macam toa masjid. Toa masjid aja masih kalah sama mulut dia.

Padahal firman Allah dalam Surat Al-Hujurat ayat 12 menegaskan bahwa barang siapa suka membicarakan aib orang lain maka ia seperti memakan bangkai saudaranya sendiri. Allah pun berjanji bahwa siapa saja yang menutupi aib saudaranya, Allah akan tutupi aibnya di hari kiamat.

3. Dengki

Orang yang hatinya dipenuhi rasa dengki atau iri, susah jika melihat orang lain senang tapi senang jika melihat orang lain susah. Mereka yang dengki biasanya akan berusaha membuat orang lain terlihat buruk dan dirinya terlihat lebih baik. Sifat dengki juga bisa berkembang menjadi fitnah dan hasutan agar orang tersebut dibenci dan dimusuhi. Jadi, dapat dikatakan bahwa pendengki itu juga suka memecah belah dan menebar kebencian. 

Hablum minannas perlu dijaga karena mempengaruhi perhitungan amal kita di akhirat kelak. Jangan sampai kita termasuk orang yang rugi. 

Seperti apa orang yang rugi itu? 

Mereka yang rugi adalah yang datang pada hari kiamat dengan pahala salat, puasa dan zakat tapi gemar menzalimi orang lain. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun