Mohon tunggu...
Luna Septalisa
Luna Septalisa Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar Seumur Hidup

Nomine Best in Opinion 2021 dan 2022 | Penulis amatir yang tertarik pada isu sosial-budaya, lingkungan dan gender | Kontak : lunasepta@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Kelangkaan Minyak Goreng dalam Pusaran Isu Pangan, Energi, dan Lingkungan

21 Maret 2022   11:20 Diperbarui: 22 Maret 2022   13:03 2122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kelangkaan minyak goreng. Foto: Antara Foto/Irwansyah Putra via Kompas.com

Perihal kelangkaan dan mahalnya harga minyak goreng merupakan masalah kompleks sehingga penyelesaiannya tidak semudah membalikkan telapak tangan.

Perlu ada pembatasan penggunaan kelapa sawit untuk industri biodiesel agar bisa lebih diprioritaskan untuk industri pangan, termasuk minyak goreng yang merupakan salah satu kebutuhan pokok masyarakat Indonesia.

Keanekaragaman hayati yang dimiliki Indonesia pun memungkinkan adanya pemanfaatan berbagai jenis tanaman lain sebagai bahan baku industri biodiesel atau BBN yang ramah lingkungan, seperti tanaman jarak, nyamplung, ketela pohon (singkong), kelapa dan sebagainya. Dengan demikian, industri biodiesel bisa mengurangi ketergantungannya pada kelapa sawit.

Kita juga perlu adanya regulasi yang tegas dan praktik perkebunan kelapa sawit yang ramah lingkungan untuk menekan laju deforestasi, seperti menanam tanaman lain di lahan perkebunan kelapa sawit untuk meningkatkan produktivitas lahan dan biodiversitas (model agroforestri).

Rujukan lain : 1, 2, 3

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun