Sebagai gantinya saya biasa mengonsumsi sumber protein yang lain, seperti telur, tahu, tempe, ikan dan mengimbanginya dengan rutin konsumsi sayur.
3. Mengurangi food loss dan food waste
Food loss adalah sampah makanan yang berasal dari bahan pangan, seperti sayur, buah-buahan dan makanan yang masih mentah namun sudah tidak bisa diolah menjadi makanan dan akhirnya dibuang. Sementara food waste adalah makanan siap konsumsi yang menumpuk jadi sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Food loss bisa muncul sejak proses pra panen, pengemasan hingga ketika sudah di tangan konsumen.
Pada konsumen, food loss biasanya disebabkan oleh cara penyimpanan bahan makanan yang salah.Â
Oleh karena itu, penting untuk mengetahui cara penyimpanan bahan makanan yang benar, terutama untuk bahan makanan segar yang cenderung mudah rusak.
Sedangkan untuk mengurangi food waste, cara paling sederhana yang saya lakukan adalah dengan mengambil makanan secukupnya dan menghabiskannya.Â
Hal ini tidak hanya saya lakukan ketika di rumah tapi juga ketika makan di luar maupun di acara seperti pesta pernikahan atau hajatan.
4. Menerapkan gaya hidup minim sampah plastikÂ
Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) mencatat sampah plastik merupakan jenis sampah terbanyak kedua yang dihasilkan masyarakat setelah sampah sisa makanan.Â
Di masa pandemi, jumlah sampah plastik mengalami peningkatan karena banyaknya aktivitas belanja daring yang dilakukan selama di rumah saja.
Jumlah sampah plastik yang berlimpah telah menimbulkan berbagai masalah pada lingkungan. Sampah plastik yang hanyut hingga ke laut dan termakan oleh hewan-hewan laut, misalnya, dapat menyebabkan hewan-hewan tersebut mati.