Mengkritik diri sendiri memang perlu supaya kita bisa introspeksi. Kesalahan apa yang kita lakukan, mengapa bisa gagal, untuk kemudian fokus mencari solusi : apa yang harus kita lakukan untuk memperbaiki semua ini. Bukan malah menyalahkan diri sendiri.
Self-talk sering dilakukan untuk mengingat sesuatu, seperti kegiatan yang ingin dilakukan besok pagi, barang apa yang ingin dibeli, menu makanan yang ingin dimasak untuk sarapan dan sebagainya.
Self-talk juga dapat membantu kita menemukan dan mengenal diri. Mulai dari hal-hal yang sifatnya filosofis, seperti visi-misi, nilai dan prinsip hidup, hingga yang paling remeh-temeh, seperti makanan kesukaan. Ini penting karena ada lho orang yang bahkan tidak paham apa yang ia suka dan benci, apa yang ia inginkan dan tidak.Â
Akibatnya ia menjadi seseorang yang tidak mampu mendefinisikan dirinya, tidak independen sehingga cara pandang, sikap atau tindakannya selalu membebek orang lain.
Dalam agama Islam, pukul 3 pagi artinya sudah masuk sepertiga malam terakhir. Di waktu inilah umat Islam dianjurkan untuk melakukan salat tahajud. Dilanjutkan pula dengan memperbanyak zikir dan doa karena sepertiga malam terakhir termasuk salah satu waktu mustajab untuk berdoa.
Dengan demikian, 3 AM conversation sejatinya tidak hanya perihal ngobrol atau berbicara dengan orang lain, tetapi bisa juga berbicara secara jujur dan blak-blakan pada diri sendiri (self-talk) bahkan pada Tuhan melalui doa yang kita panjatkan.Â
Merenung, kemudian berdialog dengan diri maupun Tuhan pada waktu tersebut memang lebih syahdu sehingga saking menghayatinya, kita bisa menangis sambil mengakui dosa-dosa dan mengadukan kesulitan kita pada-Nya. Itu membuat hati dan pikiran kita lebih tenang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H