Misalnya, keputusan untuk menikah atau melajang selamanya. Ini kan sebetulnya sudah ranah personal. Tapi kenapa hal privat semacam itu bisa membuat orang bertengkar?
Hanya karena kebiasaan yang lazim di masyarakat kita bahwa seseorang yang telah cukup umur dan mapan adalah menikah, lantas ada orang yang memilih sebaliknya, kita ramai-ramai menghakiminya.
Katanya hidup adalah pilihan. Kalau begitu, persoalan menikah atau tidak menikah juga bagian dari pilihan hidup seseorang bukan?
Terlepas dari pilihan hidupnya yang berbeda dengan mayoritas orang, ia pasti punya alasan. Lalu, kenapa kita tidak menghormati saja pilihannya?
Menghormati dan bersikap toleran atas pilihan hidup seseorang bukan berarti kita harus setuju dan mengikuti pilihan hidupnya.
Toleran tapi tetap tegas memegang prinsip dan nilai hidup masing-masing. Tanpa perlu bertengkar. Tanpa perlu saling menyalahkan. Bukankah begitu seharusnya kita menyikapi perbedaan?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H