Mohon tunggu...
Luna Septalisa
Luna Septalisa Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar Seumur Hidup

Nomine Best in Opinion 2021 dan 2022 | Penulis amatir yang tertarik pada isu sosial-budaya, lingkungan dan gender | Kontak : lunasepta@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Survei Digital Civility Index (DCI) dan Keramahan Semu Negara +62

19 Mei 2021   17:50 Diperbarui: 20 Mei 2021   05:00 3391
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi hasil survei Digital Civility Index (DCI). Sumber: Microsoft

Sebuah survei yang dilakukan oleh InterNations pada tahun 2019 terhadap 20.259 ekspatriat yang mewakili 182 negara dan tinggal di 187 negara atau wilayah, menempatkan Indonesia di peringkat 8 dalam jajaran negara paling ramah di dunia.

Seolah kontradiktif dengan survei InterNations, belum lama ini Microsoft merilis hasil survei tentang tingkat kesopanan warganet dalam interaksi daring. Hasilnya, Indonesia menempati peringkat 29 dari 32 negara dengan skor 76%. Itu artinya Indonesia termasuk negara dengan tingkat kesopanan warganet yang memprihatinkan.

Adapun peringkat pertama diraih oleh Belanda dengan skor 51%. Disusul oleh negara lain yang termasuk dalam peringkat lima besar, yaitu Inggris (55%), Amerika Serikat (56%), Singapura (59%) dan Taiwan (61%). Jadi, semakin kecil skor atau persentasenya, berarti tingkat kesopanan warganetnya semakin baik.

Pikiran saya langsung dipenuhi beberapa pertanyaan. Kalau Indonesia termasuk negara paling ramah di dunia, mengapa tingkat kesopanan warganet justru rendah? Apakah survei Microsoft salah? Atau jangan-jangan keramahan kita hanya kepalsuan belaka?

Betapa Barbar nya Warganet Indonesia

Pecinta K-Drama pasti tidak asing dengan drama berjudul "The World of The Married" yang sempat booming di Tanah Air beberapa waktu lalu.

Han So Hee, aktris asal Korea Selatan, menjadi sasaran kemarahan dan hujatan warganet hanya karena perannya sebagai pelakor dalam drama tersebut. Warganet negara +62 menyerangnya di sosial media dengan kata-kata kasar.

Lain lagi dengan yang dialami oleh gadis remaja asal Filipina, Reemar Martin. Gadis remaja yang populer lewat video-video TikTok-nya ini menjadi korban perundungan warganet Indonesia yang mayoritas pelakunya adalah perempuan. Perempuan-perempuan tersebut melontarkan ujaran kebencian karena merasa tidak terima pasangannya mengidolakan Reemar Martin.

Kelakuan barbar warganet Indonesia juga tampak saat insiden kontingen Indonesia dipaksa mundur  dari ajang All England 2021 bulan Maret lalu. Warganet yang kecewa dan marah menumpahkan emosinya dengan menyerang akun Instagram All England. Sampai-sampai akun resmi All England di Instagram, @allenglandofficial, mendadak hilang pada Sabtu, 20 Maret 2021.

ilustrasi akun resmi All England di Instagram yang hilang dari peredaran setelah diserbu warganet Indonesia | sumber gambar : jpnn.com
ilustrasi akun resmi All England di Instagram yang hilang dari peredaran setelah diserbu warganet Indonesia | sumber gambar : jpnn.com

Tiga kasus di atas hanyalah sebagian kecil contoh dari keganasan warganet Indonesia. Namun hal tersebut cukup memberi gambaran bahwa survei DCI oleh Microsoft itu benar adanya.

Tak lama setelah hasil survei itu dirilis, gantian akun Instagram Microsoft lah yang diserang oleh warganet Indonesia. Nah!

Keramahan Semu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun