Mohon tunggu...
Luna Septalisa
Luna Septalisa Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar Seumur Hidup

Nomine Best in Opinion 2021 dan 2022 | Penulis amatir yang tertarik pada isu sosial-budaya, lingkungan dan gender | Kontak : lunasepta@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Kalau Sedikit-sedikit Dilarang, Bagaimana Perempuan Bisa Berkembang?

26 April 2021   21:51 Diperbarui: 27 April 2021   09:59 928
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi-photo by pixabay from pexels 

Hal ini membuat harga diri saya sedikit terluka dan ingin mematahkan stigma tersebut. 

Pelajaran lain yang saya dapatkan tentu saja tentang kerja sama, leadership, kemampuan komunikasi, critical thinking, kepekaan sosial dan masih banyak lagi. 

Dukungan bagi Perempuan untuk Melakukan Hobinya

Sejak kecil perempuan sudah akrab dengan kata-kata larangan, seperti "jangan" atau "tidak boleh" tanpa penjelasan atau alasan yang masuk akal.

Akibatnya perempuan selalu merasa inferior, insecure dan takut mengambil keputusan. 

Di saat ada perempuan dengan kecerdasan dan talenta yang terasah serta memiliki support system yang solid, masih ada perempuan yang berjuang agar mendapatkan hak-haknya. 

Di saat ada perempuan dengan keberanian dan kepercayaan diri yang tinggi sehingga mampu mendobrak batasan yang selama ini berpihak pada ketidakadilan, masih ada perempuan yang menganggap bahwa hidupnya adalah ketundukan mutlak. Akibatnya ia tak bebas menyuarakan isi pikiran dan hatinya karena akan dicap sebagai pembangkangan. 

Sampai untuk mengekspresikan diri melalui hobinya pun, masih ada perempuan yang mendapat hambatan dan stigma. 

Perempuan dengan hobi maskulin, seperti olahraga dan otomotif, dianggap kurang cocok bagi perempuan sampai diragukan keperempuanannya. 

Sementara perempuan dengan hobi feminin, seperti fesyen dan make up, sering dianggap kecentilan. 

Sedikit-sedikit dilarang. Sedikit-sedikit dianggap menyalahi kodrat. Lalu, bagaimana perempuan bisa mengembangkan potensinya, jika tidak ada dukungan? Bagaimana perempuan bisa menjalankan hobinya, jika masih ada stigma yang mengotak-ngotakkan hobi atau aktivitas yang mereka jalankan dengan gendernya? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun