Mohon tunggu...
Luna Septalisa
Luna Septalisa Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar Seumur Hidup

Nomine Best in Opinion 2021 dan 2022 | Penulis amatir yang tertarik pada isu sosial-budaya, lingkungan dan gender | Kontak : lunasepta@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Ingin Investasi Saham namun Masih Ragu, Simak 5 Tips Berikut!

26 Desember 2020   14:55 Diperbarui: 26 Desember 2020   16:57 1070
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Investasi (Sumber: Bank DBS via regional.kompas.com)

1. Memilih Perusahaan Sekuritas yang Tepat
Hal pertama yang harus dilakukan ketika ingin mulai investasi saham adalah membuat rekening efek atau rekening dana nasabah. Rekening ini dapat dibuka di perusahaan-perusahaan sekuritas. 

Setelah rekening berhasil dibuat, kita harus menyetorkan sejumlah uang ke rekening tersebut. Uang yang ada dalam rekening efek akan berfungsi seperti uang elektronik sehingga kita dapat melakukan pembelian saham menggunakan uang tersebut. 

Ada begitu banyak perusahaan sekuritas yang beroperasi di Indonesia. Namun pilihlah perusahaan sekuritas yang memiliki izin atau legalitas yang jelas dan memberikan pelayanan yang baik. 

2. Mulailah Berinvestasi dengan Jumlah Kecil
Investasi saham memiliki risiko yang tinggi. Bagi investor pemula, hal ini mungkin akan menimbulkan perasaan takut rugi sehingga khawatir kehilangan uang dalam jumlah besar. 

Untuk mengatasi kekhawatiran itu, investor pemula bisa mulai berinvestasi dari jumlah kecil terlebih dulu. Bahkan ada juga yang memulainya dengan nominal hanya ratusan ribu rupiah. Anda bisa mengalokasikan sekitar 10% dari pendapatan bulanan setiap bulan ke rekening efek Anda untuk membeli saham. 

3. Pilihlah Saham-saham Blue Chip
Saham blue chip merupakan jenis saham terbaik dari perusahaan-perusahaan berkinerja terbaik dan terbukti telah memiliki track record yang konsisten dalam rentang waktu yang panjang. 

Nilai kapitalisasi pasar saham-saham blue chip sangat besar  (bisa mencapai Rp 40 triliun) dan sangat likuid sehingga tidak mudah digoreng atau dimanipulasi oleh investor-investor bermodal besar. Jadi, daripada bingung memilih saham mana yang paling baik, silakan pilih saja saham-saham blue chip untuk memulai investasi. 

Adapun contoh-contoh saham blue chip terbaik 2020, seperti BCA (BBCA), BRI (BBRI), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) dan sebagainya. 

4. Pilihlah Saham-saham Perusahaan Consumer Goods atau Perbankan
Selain saham-saham blue chip, saham-saham dari perusahaan yang bergerak di bidang consumer goods atau perbakan juga cocok untuk dipilih oleh investor pemula. Mengapa? Karena perusahaan consumer goods adalah perusahaan dengan bisnis yang sederhana dan produknya banyak dibutuhkan oleh masyarakat sehingga akan mendapat laba yang signifikan setiap tahunnya. 

Oleh karena itu, harga sahamnya cenderung sering naik atau stabil sehingga lebih aman dan tetap menguntungkan. Kalau pun mengalami kerugian, perusahaan ini tidak butuh waktu lama untuk kembali memulihkan keadaan menjadi normal. 

5. Pilihlah Investasi Jangka Panjang
Investasi jangka panjang cenderung lebih aman dan keuntungan yang diperoleh bisa berkali-kali lipat asalkan Anda memilih perusahaan yang tepat. Misalnya sekarang Anda berinvestasi Rp 5 juta, 10-15 tahun lagi uang Anda mungkin tidak hanya berkembang menjadi Rp 10 juta, tetapi bisa jadi Rp 50 juta atau Rp 100 juta jika perusahaan tempat Anda menginvestasikan dana memiliki prospek bisnis yang bagus.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun