Setelah kiprahnya cukup harum, Lancelot pernah pula diundang ke Amerika. Di sana ia mengadakan pertunjukan di beberapa kota. Sempat juga mampir ke Hollywood atas undangan seorang sutradara flamboyan di tempat itu. Lancelot dikontrak untuk menjadi pilot stunt dalam salah satu adegan yang melibatkan pesawat.
    Itu terjadi pada tahun 1934.
    Dua tahun kemudian Lancelot memutuskan untuk pensiun dari dunia akrobatik. Ia terpaksa melakukannya demi mengurus tanah keluarga yang terbengkalai di daerah Derbyshire.
    Kini justru Kementerian Pertahanan menyuruhnya kembali berurusan dengan pesawat.
    Lancelot tak mengerti alasannya. Namun yang membuatnya menolak sesungguhnya bukan itu. Ada hal lain yang membuat Lancelot enggan menerima tugas itu. Pemuda tersebut tak mau pergi ke London. Ia membenci kota tersebut.
    Sebuah kenangan buruk selalu muncul bila teringat London. Kenangan itu masih tergambar begitu jelas.
    Saat itu Lancelot berumur 7 tahun dan Perang Dunia I baru saja berakhir. Ayah, ibu, kakak, serta dirinya sedang melangkah dengan wajah tertunduk di jalanan. Sementara terlihat ramai orang di pinggir jalan. Orang - orang itu adalah penduduk London yang tengah meneriaki mereka sambil mengacung - acungkan tinjunya.
    Para penduduk menyumpah dan menghujat ayah Lancelot yang dituduh sebagai pengkhianat. Mereka berkata bahwa ayahnya adalah mata - mata Jerman. Jerman adalah musuh Inggris dalam Perang Dunia I.
    Lancelot tak tahu harus berbuat apa dalam situasi seperti itu. Ia terus saja berjalan sambil menunduk dalam - dalam. Keluarganya lantas diusir oleh penduduk London. Orang Inggris yang bersedia menjadi mata - mata musuh dianggap amoral. Tidak pantas bermukim di kota itu lagi.
    Di kemudian hari ayahnya berkata bahwa ia telah difitnah seseorang. Sayang ayah Lancelot tak mau memberitahu siapa orangnya. Pria baik hati itu hanya berkata agar istri dan anak - anaknya tidak menaruh dendam pada siapapun. Namun benih - benih amarah serta dendam terlanjur tertanam di hati Lancelot. Ia tidak pernah menyukai London lagi, baik kota maupun penduduknya.
    Benih - benih itu tetap terpelihara hingga satu - persatu anggota keluarganya wafat. Ayahnya meninggal karena sakit. Ibu dan kakaknya meninggal dalam kecelakaan kapal. Dendam Lancelot tak pernah padam sampai sekarang. Tak heran, permintaan Kementerian Pertahanan untuk melindungi London pun ditolaknya mentah - mentah.