Mohon tunggu...
LumbaLumba
LumbaLumba Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis

Mencoba berbagi kisah

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Gadis Tercantik di London (Perang Eropa)-15

19 Maret 2014   13:37 Diperbarui: 3 Februari 2016   08:51 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

        Suasana sejenak sunyi. Kemudian terdengarlah suara Lancelot.

        "Ayahku adalah Jonathan Green, dulu bekerja sebagai birokrat di London. Kau pernah mendengar nama itu?" Lancelot bertanya.

        Stella menggeleng. "Saya dulu tinggal di Manchester. Pindah ke London baru - baru ini."

        Lancelot mengangguk. Lalu dengan suara pelan diceritakannya kisah itu. Ketika ayahnya difitnah dan keluarganya diusir dari London. Stella mendengarkan dengan seksama.

        "Setelah pengusiran itu ayahku depresi dan sakit - sakitan. Tak lama kemudian beliau meninggal. Sejak itu keluarga kami tak terurus."

        "Saya ikut berduka." Sahut Stella.

        "Nah, kau sudah mendengar kisahku. Sekarang bagaimana menurutmu?" Lancelot bertanya. "Dengan penderitaan seperti itu, masih bisakah hatiku baik pada orang London? Seperti kaubilang tadi? Apa hati kecilku diam - diam ingin melindungi mereka?"

        Stella mengangguk. Ia lalu menjawab dengan yakin.

        "Mungkin awalnya memang anda enggan membantu London. Itu karena mereka telah berbuat buruk. Namun jati diri anda ternyata tak bisa menipu. Anda sebenarnya orang baik. Hati kecil anda samar - samar berniat melindungi kota ini."

        Lancelot tampak merenung. Ia memikirkan kata - kata Stella. Apa benar seperti itu?

        "Tak apa, tuan Green." Stella berkata, "terimalah apa adanya. Jangan biarkan dendam menghalangi perbuatan baik."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun