Mohon tunggu...
LumbaLumba
LumbaLumba Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis

Mencoba berbagi kisah

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Gadis Tercantik di London (Perang Eropa)-24

9 April 2014   13:16 Diperbarui: 19 Februari 2016   01:49 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

        Eduard mengangkat bahu. Ia lalu menegakkan kursi Stella, "maaf, tapi apalagi yang bisa kuperbuat? Aku harus bertindak keras supaya dia cepat mengaku. Kalau benar dia anggota MI5, keadaan sungguh mendesak."

        Arabel lalu menarik Eduard keluar kamar.

***

        Lamat - lamat Stella mendengar mereka berbicara.

        "Kita harus meninggalkan London," terdengar suara Arabel dari luar, "tak perlu lagi menginterogasi gadis itu. Kurasa MI5 sudah tahu jati diri kita."

        "Tapi Berlin melarang kita mundur. Harus ada izin dari Fuehrer dulu," Eduard menyela, "dan kau tahu sendiri tidak mudah memperoleh izin seperti itu."

        "Fuehrer lagi, Fuehrer lagi ...," Arabel berjalan mondar - mandir dengan gelisah, "kenapa semua keputusan harus melalui Fuehrer. Tak bisakah sedikit fleksibel?"

        Stella mendengar pembicaraan itu, namun tak paham. Ia tak lulus mata pelajaran bahasa Jerman.

        "Baiklah kalau begitu." Arabel mengepalkan telapak tangan. "Akan kuhubungi 'papa'. Biar 'papa' yang membujuk Fuehrer!"

Bersambung

(Kisah ini ditayangkan tiap senin - rabu)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun