Arabel sangat berharap. Mungkin ini kesempatan terakhirnya membantu Lancelot.
***
    William memacu mobilnya seperti kesetanan.
    Ia berhasil melarikan diri dari kejaran para polisi. Dialah orang yang telah menembak Arabel. Sesungguhnya hal tadi tidak direncanakan masak - masak. Kebetulan William datang ke rumah Arabel dan melihat situasi sedang kacau. Gadis itu tengah dikepung sekelompok polisi bersenjata lengkap.
    Lebih kaget lagi saat dilihatnya Arabel kemudian menyerahkan diri begitu saja. Hal itu jelas tak boleh dibiarkan. Maka tangan kanan Lord Cavanaugh itu pun bertindak. Mencabut pistol dan menembak Arabel. Membunuhnya.
    Rahasia Lord Cavanaugh tak boleh terungkap. Bila Arabel buka mulut pada MI5 bahwa Lord Cavanaugh bekerjasama dengan Jerman, maka tamatlah. Karir politik bahkan kehidupan majikannya tersebut hampir pasti akan hancur.
    William kini menyesalkan tindakan Cavanaugh membuat perjanjian rahasia dengan Arabel. Majikannya terlalu panik melihat London dibom dan akhirnya berbalik kesetiaan. Memilih bergabung dengan Jerman. Tapi nyatanya Arabel tak bisa dipercaya. Gadis Jerman itu benar - benar sukar ditebak.
***
    Lancelot masih kesulitan menundukkan Antony.
    Pandai sekali Antony dalam bertahan. Tembakan - tembakan Lancelot selalu mengenai ruang kosong. Ia seperti sedang dipermainkan. Belum pernah Lancelot menjalani dogfight hingga makan waktu seperti ini.
    Untuk kesekian kali Lancelot kembali menyerang. Ia memancing musuhnya dengan terbang membelakangi. Semua pilot tentu paham bahwa posisi tempur paling ideal adalah berada di belakang lawan sambil menembak. Antony jelas tak menyia - nyiakan kesempatan ini.