Mohon tunggu...
LumbaLumba
LumbaLumba Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis

Mencoba berbagi kisah

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Gadis Tercantik di London (Perang Eropa)-29

23 April 2014   13:49 Diperbarui: 20 April 2016   00:37 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13982104081733191172

        Detektif Morgan menggeleng.

        "Nama itu berarti pahlawan rajawali (rajawali : lambang negara Jerman) .... tapi berarti juga orang religius.  Anda kini paham? Betapa sulitnya posisiku dalam perang ini."

        Detektif Morgan terdiam. Ia lalu mendekat ke hadapan Arabel. Hendak dipasangnya borgol pada kedua tangan langsing milik gadis itu. Morgan nyaris tak percaya tangan sekecil itu mampu menembaki anak buahnya hingga bergelimpangan.

        "Salah satu instrukturku di Abwehr mantan anggota pasukan payung," ujar Arabel seakan tahu pikiran Morgan, "pelatihan menembak yang diajarkannya sangatlah efisien."

        Detektif Morgan mengangguk, "baiklah, nona. Karena ini menyangkut Abwehr aku akan menyerahkanmu ke dinas intelijen kami, MI5. Masalah ini bukan wewenang kepolisian lagi ..."

        Dor!

        Mata semua orang di tempat itu seketika terbelalak. Arabel, detektif Morgan, dan para polisi. Ada apa? Siapa yang menembak?

        Arabel tiba - tiba memeluk detektif Morgan. Dekapannya sangat erat. Para polisi terkejut. Morgan sendiri tentu saja kaget. Untung istrinya tidak melihat. Apa Arabel ketakutan mendengar bunyi tembakan dan memeluknya? Namun perlahan pelukan Arabel longsor, melorot ke bawah. Rupanya gadis itu tertembak.

        "Nona .... !" Detektif Morgan berusaha membaringkan Arabel ke lantai. Sepertinya ada orang yang berniat membunuhnya.

        Saat itulah para polisi melihat sebuah bayangan di jendela. Kelihatannya dia adalah si penembak gelap. Segera saja mereka mengejar orang itu. Arabel mencengkeram lengan detektif Morgan. Darah mengalir dari luka tembaknya yang baru. Gadis itu mengatakan beberapa patah kata dalam bahasa Jerman yang tak dipahami artinya, lalu menyerahkan sesuatu dari saku.

        Sebuah surat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun