Lancelot tampak masih bimbang. Antara percaya dan tidak. Ia pun melangkah mundur, "untuk apa membawaku keluar? Kalian ingin mempermainkanku?"
    Jake menggeleng. Wajahnya tampak serius, "kalau kau ingin tahu apa yang terjadi, ikutlah dengan kami. Ayo, mereka sudah menunggumu."
                                                                 ***
    Lancelot mengejapkan mata berulang kali. Apa yang dilihatnya seperti mimpi. Seakan dirinya dibawa kembali ke masa lalu. Tahun 1918. Saat itu penduduk London berjajar di tepi jalan, mengacung - acungkan tangan padanya, sama seperti yang dilihatnya sekarang. Pada tahun itu, tepat setelah Perang Dunia I berakhir, keluarganya dihujat dan dicaci sepanjang jalan. Mereka diusir dari London karena dituduh berkhianat.
    Namun yang dilihatnya sekarang sungguh berlainan. Semua orang tersenyum ramah padanya. Semua orang melambai - lambai padanya. Tak ada caci - maki. Tak ada hujatan. Yang ada hanya seru persabatan, penuh cinta, dan kerinduan. Sambutan untuk pahlawan mereka yang telah kembali.
    Lancelot gemetar. "Hei, apa yang terjadi? Apa yang terjadi?" Tubuh Jake digoncang - goncangnya. Lancelot seperti orang kesurupan.
    "Lance, Lance ... tenanglah!" Jake dan kawan - kawan memeganginya, "kami tahu ini mengejutkanmu. Banyak hal yang terjadi selama kau dipenjara."
    Gwen lalu mendekati Lancelot. Diserahkannya surat kabar Daily Herald pagi ini, "berita utama, halaman depan," ujarnya singkat.
    Lancelot menerima dan mulai membaca. Alisnya terangkat. Lord Cavanaugh masuk berita headline. Dalam foto terlihat anggota parlemen tersebut bersama William, tangan kanannya, digiring sejumlah anggota MI5 beserta polisi. Semua skandal serta kejahatan Cavanaugh diberitakan disitu. Dibawahnya, artikel - artikel spesial tentang Lancelot bertebaran memenuhi halaman. Mengupas tuntas dirinya sebagai Si Penembak Cepat. Lengkap dengan tragedi masa lalunya di London.
    "Hari ini mata kami terbuka," para 'bandit' berkata, "ternyata kaulah pahlawan yang dicari - cari penduduk London. Maaf telah menghina dan merendahkanmu ..."
    Lancelot tak berkata apapun. Pikirannya masih mengambang. Hari ini banyak sekali kejutan yang muncul.