Mohon tunggu...
Luqman Aryowidi
Luqman Aryowidi Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Just a passionate geek

Video Game, Comics, Movie, Football and Pro Wrestling Enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Professional Wrestling adalah "Seni"

7 Januari 2020   12:31 Diperbarui: 7 Januari 2020   20:52 2728
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Eric Bischoff, mantan pemilik WCW yang pada masanya menjadi rival terbesar WWF atau sekarang dikenal sebagai WWE. Sumber gambar: youtube.com/Tedxtalk

"Wrestling is Fake"

Kalimat yang membuat pro wrestling selalu dianggap remeh, tidak diakui sebagai olahraga "asli", "kumpulan para sirkus". Ya mungkin itu ada benarnya juga. Namun, mungkin saja orang-orang yang beranggapan seperti itu belum sadar bahwa pro wrestling, memang awalnya sebagai hiburan.

Sekitar tahun 1860-1870 di Amerika Serikat pro wrestling adalah bentuk hiburan yang dapat ditemukan di karnaval dan hiburan para turis. Kebanyakan atlet gulat berasal dari pelajar guna mencari uang cepat. Seiring waktu, Pro Wrestling mulai tumbuh menjadi acara sosial yang sangat populer.

Memasuki tahun 1900-an, Pro Wrestling sama populernya dengan tinju dan baseball. Frank Gotch dan Martin Burns adalah tokoh dibalik perkembangan bisnis Pro Wrestling pada saat itu. Namun, munculnya kabar bahwa Pro Wrestling adalah olahraga yang sudah "diatur".

Meskipun rumor tersebut selalu diacuhkan, atau bahkan diakui, hal tersebut membuat popularitas Pro Wrestling menurun dan kalah dengan olahraga tinju.

Sekitar tahun 1920-1930, Ed Lewis, Billy Sandow, Toots Mondt yang akhirnya dikenal sebagai "Gold Dust Trio" membentuk promosi pro wrestling dengan "bungkusan" atau pendekatan yang menarik, seperti gerakan "spesial", kompetisi antar grup atau "tag" dan juga "strategi" di luar ring seperti menghasut wasit.

Pendekatan ini sampai sekarang masih ada pengaruhnya di berbagai promotor lainnya seperti WWE, AEW, atau NJPW, bahkan dianggap sebagai "Modern Pro Wrestling".

Popularitas pro wrestling era trio ini kembali naik, dan hal tersebut banyak promotor baru pada saat itu menggunakan cara yang sama hingga akhirnya membuat persaingan dalam menaikan popularitas di industri pro wrestling dan terbentuknya "National Wrestling Association" atau NWA pada tahun 1901 sebagai federasi pro wrestling yang mengatur administrasi dan lisensi keberlangsungan promosi pro wrestling yang tersebar di wilayah Amerika Serikat.

Ed Lewis (kiri), Billy Sandow (tengah) Toots Mondt (kanan) atau dikenal sebagai
Ed Lewis (kiri), Billy Sandow (tengah) Toots Mondt (kanan) atau dikenal sebagai
Perkembangan gimmick juga mengikuti perkembangan promosi pro wrestling. Gimmick digunakan oleh para pegulat sebagai persona atau kepribadian, karakter saat berada di dalam ring gulat.

Atribut pakaian, face make up juga diperhatikan, bahkan saat meneriakan catchphrase atau slogannya juga harus unik dan sesuai dengan kepribadian gimmick nya saat berada di ring untuk membuat suatu gimmick bisa mempengaruhi area ring dan penonton.

Gimmicks dapat dirancang untuk bekerja sebagai protagonis yang dikenal "babyfaces", atau antagonis dengan sebutan "heels", tergantung pada keinginan pegulat untuk memerankan sebagai pegulat yang populer atau dibenci oleh penonton.

Atlet pegulat diperbolehkan memiliki atau mengganti gimmick yang berbeda, namun hal tersebut hanya berlaku apabila gimmick yang perankan tidak disukai oleh penonton, atau terinspirasi dari pengalaman pribadi, karakter tokoh fiksi, atau bisa juga menyesuaikan dengan tim kreatif untuk promosi yang akan dibuat.

Awalnya, gimmick sebatas nama julukan dan atribut yang diperkenalkan untuk terlihat sangat kuat, gagah atau jahat dan belum mempengaruhi gaya bergulatnya.

Pengaruh gimmcik terhadap gaya gulat baru berkembang pada era "Gold Dust Trio" dengan pendekatan barunya, salah satunya kuncian pamungkas atau "signature moves" , atau dikenal juga sebagai "finishing moves".

Sekitar tahun 1940-1970an, perkembangan gimmick sudah mempengaruhi atlet dalam aksinya di ring atau di "backstage". Gorgeous George menjadi atlet gulat yang pertama kali membuat gimmick menjadi kental dengan "identitas pro wrestling".

Dan juga menjadi seorang dengan gimmick antagonis atau "heels" pertama kali dan mampu mempengaruhi suasana area ring tidak kondusif dan penonton mejadi geram. 

Para penonton berhasil diarahkan oleh George untuk membencinya dengan sikapnya yang sangat berlebihan terhadap pegulat lainnya dan terhadap penonton.

Gimmick yang diperankan George merupakan gimmick "heels" pertama dalam sejarah pro wrestling. setelah kesuksesan Gorgeous George, gimmick mulai berkembang dan menjadi identitas lain atau disebut juga sebagai "alter-ego"seorang pegulat.

Sejak itulah pro wrestling dan gimmick tidak bisa terpisahkan. Popularitas dari suatu promotor pro wrestling akan meningkat jika promotor tersebut dan pegulat yang tergabung dengan promotornya mampu memberikan pertunjukan yang megah atau mempunyai gimmick yang mampu menguasai situasi di sekitar arena dan di antara penonton dan tentunya persaingan antar promotor juga meningkat karena setiap promotor saling berusaha memberikan perlehatan yang memukau.

Meningkatnya popularitas pro wrestling di beberapa negara bagian akhirnya menarik NWA untuk menjadi lebih ambisius, membuat popularitas pro wrestling tidak hanya berkembang dan populer di suatu negara bagian saja, tapi di seluruh negara bagian Amerika Serikat dan secara "takdir" televisi hadir.

Pro wrestling pertama kali masuk pertelevisian pada sekitar tahun 1950 sebagai respon dari NWA untuk memenuhi permintaan dari berbagai kalangan yang menanggapi hal ini sebagai "sangat lah menghibur dan tidak ada duanya", dan juga akibat peningkatan yang sangat drastis dalam segi popularitas.

Saat itu juga dikenal sebagai awal dari "Golden Age of Pro Wrestling", yang dimana banyak perusahaan media memberikan siaran pro wrestling di seluruh negara Amerika Serikat, dan di saat yang sama para promotor saling berkompetisi untuk mendapatkan jatah penyiaran.

Namun, sekitar akhir dekade 1950 sampai tahun 1970an, adanya penurunan siaran pro wrestling yang diakibatkan penurunan rating dan tanggapan penonton yang "sudah mulai bosan" dengan pro wrestling, banyak promotor yang tidak mampu memberikan siaran yang "sangat segar dan menarik" dan juga kehilangan banyak talenta besar, hingga akhirnya Vincent K. Mcmahon dan membuat gebrakan baru di bidang pro wrestling.

Vincent
Vincent
Lahir dari keluarga yang kental dengan industri pro wrestling dan meneruskan bisnis promotor ayahnya Vince Mcmahon Sr, awal karir Vincent K. Mcmahon atau hanya Vince Mcmahon sebagai promotor olahraga hockey.

Ketika ayahnya tidak sanggup meneruskan bisnis promotornya karena penyakit yang dialaminya, Vince Mcmahon mulai mengambil ahli bisnisnya ayahnya dan sejak itu WWF atau sekarangWWE mulai mengekspansi bisnis promotor pro wrestling di seluruh negara bagian AS.

Vince Mcmahon sangat ambisius untuk membuat WWE untuk menjadi "pusat dari pro wrestling", mulai dari merekrut atlet gulat paling top dari saingannya, membuat "Wrestlemania" menjadi acara paling bergengsi di pro wrestling, menghadirkan gimmick yang lebih gila, kembang api dan pyroshow.

Hingga akhirnya, "memonopoli" industri pro wrestling di Amerika Serikat, meskipun belakangan ini muncul banyak promotor baru yang mempunyai kapabalitas untuk bersaing dengan WWE, diantaranya adalah AEW.

Vince Mcmahon benar-benar mengubah pro wrestling yang awalnya hanya sekedar hiburan lokal, sekarang sudah mencakup level global sekaligus industri olahraga terhadap khayalak umum.

Meskipun pada dasarnya pro wrestling adalah sports entertainment, jenis tontonan olahraga yang menyajikan acara pertandingan "persahabatan" atau "kompetisi pura-pura", atau sudah diatur atau "scripted" dengan memberikan pertunjukan yang sangat megah dan memukau. Tujuannya, tentu saja,  menghibur penonton.

Lalu mengapa masih banyak khayalak lainnya menganggap bahwa pro wrestling adalah palsu? Ada satu jawabannya yang sangat krusial, yaitu Botch.

Pengertian botch dalam pro wrestling adalah suatu momen dimana suatu pegulat melakukan langkah gerakan atau kuncian di luar dari yang sudah direncanakan atau ditentukan oleh bookmaker (mereka yang menentukan alur pertandingan, biasanya diatur oleh tim kreatif dan pemilik promotor) yang diakibatkan dari suatu kesalahan teknis, seperti salah memperkirakan, tidak kuat dalam melakukan kuncian, atau terpeleset. Botch biasanya tidak berbahaya dan sangat memalukan, namun terkadang bisa fatal bagi pegulat karena bisa berujung pensiun dini.

Tapi apakah botch ini mempengaruhi citra pro wretsling yang membuat olahraga ini dianggap palsu ? Tentu benar. Lalu mengapa masih layak untuk ditonton ? Tentu jelas karena pro wrestling adalah hiburan sejak tahun 1860 di Amerika Serikat.

Lalu mengapa pro wrestling mampu menarik, bahkan bisa mempengaruhi khalayak umum untuk menonton jenis olaharaga ini ? Alasan utamanya adalah media berita.

Mengutip dari pernyataan Eric Bischoff, mantan CEO WCW yang pernah menjadi rival WWE, untuk mengisi acara TEDxNaperville, bahwa "professional wrestling and news, are the two most enduring form of content that there are..., that they're far more similar than you think....and when it comes to the audience, it does'nt really matter if they love a wrestler or hate them, as long they feel passionately one way or the other, bussiness would be good".

Eric Bischoff, mantan pemilik WCW yang pada masanya menjadi rival terbesar WWF atau sekarang dikenal sebagai WWE. Sumber gambar: youtube.com/Tedxtalk
Eric Bischoff, mantan pemilik WCW yang pada masanya menjadi rival terbesar WWF atau sekarang dikenal sebagai WWE. Sumber gambar: youtube.com/Tedxtalk
Maksud Eric Bischoff berkata seperti itu karena pro wrestling dan arus media berita sekarang ini, mempunyai formula atau pendekatan yang sangat mirip, yaitu memberikan konten untuk khalayak umum yang mampu mempengaruhi cara berpikir khalayak umum atau dalam hal ini pembaca atau penonton, yang berlandaskan dari segi emosional.

Dan selama konten tersebut mampu mempengaruhi cara berpikir yang dilandasi secara emosional, bisnis akan bagus, atau yang dimaksud adalah orang orang pun akan tetap menonton dengan tipe konten seperti itu, dan konten tersebut mampu menghasilkan suatu tren di lingkungan sosial juga.

Tapi memang salah satu tujuan media berita ialah membuat suatu kesadaran terhadap suatu tren di khalayak umum, jika memang memiliki kemiripan dengan arus media berita sekarang ini, hal apa yang dimiliki dari industri pro wrestling yang mampu mempengaruhi khalayak terhadap suatu tren ? Sebenarnya hampir sama namun beda mediumnya.

Media berita biasanya menggunakan hashtag sebagai mediumnya untuk menyebarkan atau membuat viral suatu tren untuk mempengaruhi khalayak supaya bisa mengikuti tren tersebut dengan mudah.

Sedangkan pro wrestling menggunakan catchphrase, body pose/gesture dan merchendise sebagai alatnya untuk memviralkan, mempopulerkan, bahkan membuat seorang pegulat atau suatu promotornya menjadi tren terbaru karena gimmick-nya dan promosinya.

Pro wrestling adalah percampuran olahraga dan seni yang sangat kompleks, mulai dari gerakan kuncian, gimmick, bahkan promosinya yang sangat megah dan memukau mampu mempengaruhi khalayak umum secara emosional, yaitu para penonton bisa merasakan hiburan yang diperlihatkan dengan sensasi menakjubkan dan susah untuk dijelaskan dengan kata-kata.

Pernyataan "wrestling is fake" memang seakan menjadi tumbal industri ini, tapi kalau dilihat dari sejarah dan budayanya, memang pro wrestling pada awalnya hanya sebagai hiburan.

Hal yang membuat pro wrestling bertahan sampai sekarang adalah seni pro wrestling itu sendiri, di mana para pegulat berusaha menyempurnakan kuncian atau bantingannya, dan juga gimmick-nya.

Sedangkan dari promotornya membuat suatu promo dengan cara menyiapkan secara matang, mulai dari kembang api, pengaturan lampu, laser, dan perlengakapan lainnya--jika dimintai oleh salah satu pegulat dan tentunya "script" yang menarik--agar acara utamanya sangat megah dan para penonton merasa takjub, bahkan bisa meniru cacthphrase, body gesture/pose atau membeli merchendise yang sesuai dengan pegulat yang diidolakan.

Referensi dan Sumber : 1; 2; 3; 4; 5; 6; 7; 8; 9; 10; 11; 12

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun