Mohon tunggu...
Luluul muawanah
Luluul muawanah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pendidikan Matematika, Universitas Islam Sultan Agung Semarang

Lu'lu'ul Mu'awanah ( Mahasiswa prodi pendidikan matematika, FKIP, Unissula ) TERUSLAH BERKARYA GENERASI MUDA INDONESIA!!!!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Tentang Psikologi Perkembangan Anak SMP

23 Mei 2022   11:00 Diperbarui: 23 Mei 2022   11:10 7010
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Masalah yang di alami remaja adalah beragam, untuk itu cara mengatasi masalah yang dilakukan remaja pun beragam. Usaha untuk menyelesaikan masalah yang dapat dilakukan siswa adalah menceritakan kepada teman, meminta maaf, tanya kepada orang lain, dan mencari informasi di internet. Usaha tersebut merupakan suatu strategi ketika individu menghadapi suatu masalah. Hal tersebut sesuai dengan pengertian cara mengatasi masalah atau coping dalam penelitian Prasetyo (2016) yang mengacu pada teori Pearlin dan Scholer bahwa coping atau strategi menghadapi persoalan merupakan bentuk perilaku individu sebagai reaksi terhadap tekanan-tekanan psikologis yang ditimbulkan oleh problematika pengalaman sosial.

Sebagian besar informan yang memiliki permasalahan pertemanan mencoba menyelesaikan masalah dengan cara menceritakan kepada teman, orang tua maupun saudara. Hal itu didukung dengan penelitian Marwing (2011) yang mengacu pada teori Carver menjelaskan bahwa aspek mencari dukungan sosial secara instrumental atau seeking social support for instrumental reasons merupakan usaha mencari dukungan sosial dengan mencari nasihat, informasi, dan bimbingan kepada orang lain.

  • Kesimpulan

 

Berdasarkan hasil suatu riset diatas, dapat disimpulkan bahwa masalah yang paling sering muncul pada siswa SMP adalah masalah pertemanan, akademik dan keluarga. Ketika memiliki masalah, pihak-pihak yang membantu dalam munculnya masalah adalah teman, saudara dan diri sendiri. Dalam menyelesaikan masalahnya pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan masalahnya adalah teman, orang tua, saudara dan media online. Kemudian, cara mengatasi masalah pada siswa yang terindikasi conduct problem yang adaptif dengan cara mencari dukungan sosial secara instrumental dan perilaku aktif, sedangkan yang maladaptif dengan cara confrontive, penerimaan, penyimpangan mental dan minimization. Siswa laki-laki lebih sering memunculkan perilaku agresi fisik dibandingkan dengan siswa perempuan.

Siswa laki-laki di harapkan mampu memecahkan masalahnya dengan mengontrol emosinya ketika menghadapi masalah. Sedangkan siswa perempuan diharapkan mampu mengembangkan komunikasi yang baik sehingga dapat berinteraksi positif terhadap lingkungan serta mengekspresikan emosinya melalui hal positif. Kemudian untuk sekolah disarankan untuk membuat kebijakan yang mengatur tentang peer counseling atau konseling teman sebaya. Hal tersebut didasarkan dari hasil penelitian bahwa sebagian besar siswa lebih banyak menceritakan dan meminta solusi dari permasalahannya dengan teman sebayanya. Selain itu, orang tua harus lebih dekat dengan anak misalnya dengan memberi perhatian yang lebih pada anaknya, senantiasa memotivasi dikala anaknya mendapatkan hambatan dalam belajar, bisa menjadi teman dikala seorang anak memerlukannya, dan menjadi guru yang baik bagi anaknya.

Daftar Pustaka

Batubara, J. R. (2010). Adolescent development (perkembangan remaja). Sari Pediatri, 12 (1), 21-29.

Soetjiningsih. (2007). Tumbuh kembang remaja dan permasalahannya. Jakarta: Cv Sagung Seto.

Papalia, E., S.W.Olds, & R.D., F. (2009). Human development perkembangan manusia. Jakarta: Salemba Humanika.

Santrock, J. W. (2004). Life span development. Jakarta: Erlangga.

Prasetyo, Y. (2016). Efikasi diri, kematangan emosi dan problem focus coping. Persona, 5 (02), 181-186.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun