- DESKRIPSI JENIS KASUS/MASALAH PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
- Â
- Kasus Kegiatan Mengajar 1Â
- Â
 Pada praktek pembelajaran tahap I Tema Diriku Sub tema tubuhku Sub-sub tema tinggi badan dengan model pembelajaran kelompok dan kegiatan pengaman, melaksanakan 3 kegiatan bermain, yaitu : 1) mengukur tinggi badan teman, 2) menyetempel gambar tinggi badan, 3) bercerita cara mengukur tinggi badan. Pada pelaksanaan pembelajaran ditemukan kasus dalam aspek kognitif anak, yaitu anak belum tepat pada teknik mengukur tinggi badan, yang seharusnya dilakukan anak adalah anak mengukur tinggi badan teman dengan cara teman berdiri mepet pada tembok kemudian diukur memakai ukuran meter yang menempel pada dinding.
- Kasus Kegiatan Mengajar 2
- Â
  Pada praktek pembelajaran tahap II Tema Kendaraan Sub tema Kendaraan darat Sub-sub tema Mobil dengan model pembelajaran area yang dilaksanakan secara daring ini melaksanakan 4 kegiatan bermain, yaitu : 1) Membuat adonan playdough dari tepung terigu, 2) Membuat bentuk mobil dari playdough yang telah dibuat, 3) Membandingkan bentuk mobil yang telah dbuat dari playdough, 4) Membentuk huruf dari playdough menjadi kata mobil. Pada pelaksanaan pembelajaran kali ini di temukan kasus pada aspek kognitif, yaitu anak belum tepat dalam membandingkan bentuk mobil dari playdough, anak kesulitan dalam mengambil seberapa banyak playdough yang akan dibuat menjadi mobil,  suara anak yang feedback dan terkendala signal.
- Kasus Kegiatan Mengajar 3
- Â
Pada praktek pembelajaran tahap III Tema Kendaraan Sub tema Kendaraan Udara Sub-sub tema Pesawat dengan model pembelajaran kelompok dan kegiatan pengaman ini melaksanakan 4 kegiatan bermain, yaitu : 1) Mengukur sayap dan ekor pesawat, 2) merakit pesawat (pesawat terbang, pesawat helikopter, pesawat jet) dari kardus, 3) menempel atau menghias pesawat, 4) menulis nama sendiri pada badan pesawat. Pada pelaksanaan pembelajaran kali ini ditemukan permasalahan pada aspek kognitif yaitu anak belum tepat mengukur panjang sayap dan ekor pesawat. Yang seharusnya dilakukan anak adalah mengukur sayap dan ekor pesawat yang sudah disediakan guru.
Â
- DESKRIPSI FAKTOR PENYEBAB
- Â
- Faktor penyebab kasus 1
- Â
- Faktor penyebab munculnya kasus aspek kognitif anak pada kegiatan praktek mengajar 1 yaitu anak belum paham tetang teknik mengukur, anak belum bisa mengambil alat ukur meter yang dicantolkan didinding, alat ukur meter belum lurus atau masih melintir sudah ditarik oleh anak.
- Faktor penyebab kasus 2
- Â
- Faktor penyebab munculnya kasus aspek kognitif anak pada kegiatan praktek mengajar 2 yaitu anak kesulitan dalam membandingkan ukuran mobil karena anak hanya membuat 1 mobil sehingga tidak bisa membandingkan ukuran atau bentuk mobil.
- Faktor penyebab kasus 3
- Â
- Faktor penyebab munculnya kasus aspek kognitif anak pada kegiatan praktek mengajar 3 yaitu anak mengukur sayap dan ekor pesawat pada pesawat yang sudah dirakit anak, seharusnya anak mengukur sayap dan ekor pesawat pada sayap dan ekor pesawat yang sudah disediakan oleh guru pada tempat kegiatan bermain.
Â
- DESKRIPSI ALTERNATIF SOLUSI/TINDAKAN
- Â
- Solusi / Tindakan kasus 1
- Â
Solusi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran melalui kegiatan mengukur yaitu dengan meningkatkan media bermain yang lebih mudah digunakan dan difahami oleh anak.
- Solusi / Tindakan kasus 2
- Â
Solusi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran melalui kegiatan praktek langsung yaitu menggunakan bahan ajar berupa video tutorial yang dibagikan kepada anak-anak agar bisa diputar dan ditayangkan ulang sehingga diharapkan anak-anak mampu  untuk melakukan setiap langkah pembuatan secara benar, selain itu saat pembelajaran berlangsung guru dapat memberikan bimbingan secara langsung pada saat anak melakukan kegiatan praktek tersebut.Â
Â
- Solusi / Tindakan kasus 3
- Â
Solusi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran melalui kegiatan mengukur sayap dan ekor pesawat yaitu dengan menggunakan penggaris. Guru mengarahkan anak untuk mengukur sayap dan ekor pesawat yang sudah disediakan pada tempat kegiatan bermain pada kegiatan terkait.
                                        Â
- URAIAN HASIL YANG DIDAPATKAN DARI TINDAKAN
- Â
- Hasil tindakan 1
- Â
Hasil data yang diperoleh pada kegiatan praktek mengajar 1 dari 6 orang anak masih  ada 4 anak yang berjinjit dan dibantu oleh guru untuk mengambil alat ukur meter yang dicantol pada dinding. Hal ini terjadi karena pada saat anak mengambil alat ukur meter tidak diperhatikan ketepatan alatnya sudah lurus apa masih melintir, anak belum faham teknik menarik alat ukur meter.
Berikut lampiran fakta dan data dari praktek pembelajaran tahap 1:
    Â
  Â
- Â Hasil tindakan 2
- Â
- Sesuai dengan hasil refleksi kegiatan praktek 1, yaitu pemilihan media yang digunakan terlalu tinggi penempatannya maka pada praktek kedua ini dipilih media playdough yang lebih femiliar dikehidupan anak dan anak lebih tertarik. Kegiatan yang dilaksanakan pun lebih menarik dan menyenangkan karena anak-anak terlibat  secara langsung dalam 1 proyek yang bisa mereka lakukan secara mandiri. Hasil data yang diperoleh pada kegiatan praktek mengajar 2 ini dari 6 orang anak masih  ada 2 anak yang belum bisa membandingkan ukuran mobil. Hal ini terjadi karena anak hanya membuat satu mobil, pada waktu penyampaian materi pembuatan mobil dari playdough suara guru tidak terdengar oleh anak, sehingga anak tidak mengetahui harus membuat berapa mobil dari playdough. Berikut lampiran fakta dan data dari praktek pembelajaran tahap 2:
  Â
- Â
- Â
- Â
- Â
- Â
- Â
- Â
- Â
- Â
- Â
- Â
- Â
- Â
- Â
- Â
- Â
- Â
- Â
- Â
- Â
- Hasil tindakan 3
- Â
- Â
- Â
- Sesuai dengan hasil refleksi kegiatan praktek 2, yaitu penjelasan guru yangterputus-putus dikarenakan sinyal sehingga pada praktek ketiga ini penjelasan yang diberikan oleh guru sudah lebih jelas dan mendetail di tiap-tiap langkah pengerjaanya. Kegiatan bermain sendiri dibuat atau disusun atas dasar ide anak-anak sendiri, mereka bebas menentukkan proyek gambar dengan suasana yang mereka pilih sendiri sehingga hasilyang diperoleh lebih maksimal.
- Â
- Hasil data yang diperoleh pada kegiatan praktek mengajar ketiga ini dari 6 orang anak 1 anak yang hanya mengalami kesulitan dalam mengukur sayap dan ekor pesawat. Kasus ini muncul karena menurut anak yang diukur adalah sayap dan ekor pesawat yang sudah dirakit oleh anak, sehingga guru harus mengingatkan kembali bahwa yang diukur adalah sayap dan ekor pesawat yang telah disediakan oleh guru pada tempat kegiatan bermain. Berikut lampiran fakta dan data dari praktek pembelajaran tahap 3 Â :
- Â
Â
  Â
Â
Â
Â
Â
Â
- Â
- SIMPULAN
- Secara umum kegiatan praktik mengajar terlaksana dengan baik dan lancar. Dari kegiatan praktek mengajar yang telah dilaksanakan memperoleh kesimpulan sebagai berikut:
- Praktik mengajar dilaksanakan sebanyak 3 kali.
- Dari aspek perkembangan yang ada di aud, aspek kognitif yang menjadi fokus perhatian. Dikarenakan dari ketiga praktek pembelajaran kasus yang ditemukan dari aspek kognitif.
- Aspek kognitif anak dapat dikembangakan melalui berbagai kegiatan, di dalam memilih kegiatan pengembangan  diharapkan selalu mengingat kesesuaian karakteristik anak dengan kegiatan yang dipilih.
- Kemampuan dan keterampilan mahasiswa dalam melaksanakan pembelajaran sangatlah penting, terutama dalam hal mengembangkan kegiatan dan pengelolaan kelas. Hal tersebut bertujuan agar siswa dapat antusias dalam mengikuti pembelajaran. Pembelajaran yang  dilaksanakan pun akan lebih variatif, menyenangkan dan bermakna.
Â
Â
- SARAN
- Untuk terlaksananya kegiatan praktik mengajar selanjutnya berjalan dengan lebih baik dan berkualitas, maka saran untuk kemajuan pelaksanaan kegiatan praktek mengaajar adalah sebagai berikut:
- Pemilihan tema dan kegiatan harus menarik dan menyenangkan.
- Kemampuan untuk mengkolaborasikan berbagai macam kegiatan harus lebih dioptimalkan.
- Pengelolaan kelas harus lebih menarik dan bervariasi agar anak lebih tertarik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H